Saat ini Anna sedang makan siang bersama Allisya dan Rachel di sebuah cafe dekat kantornya.
"Kalian sudah dengar, besok kita kedatangan CEO baru." kata Alisya
"Mulai deh" Anna memutar kedua bola matanya malas, jika sudah seperti ini mereka pasti akan ber ghibah ria.
"Aww sakit" Alisya menepuk kerass paha Anna.
"Apaa sh na, Ini gosip masih anget banget tau"
"Denger darimana lo?" Tanya Rachel
"Tadi waktu gue abis dari toilet, gue gak sengaja denger Bu Dona lagi ngobrol sama Pak Fadli, Nah mereka itu nyebut nyebut CEO baru, karna gue penasarann ya gue nguping dong."
"Itu emang kebiasaan lo tukang nguping pembicaraan orang" Timpal Anna.
"Ssstttt diem dulu dong Na, gue penasarann nih, Lanjut Syaa" perintah Rachel
"Iyaa jadi besok posisi pak Billy bakal di gantikan oleh anaknya. Katanya sih anaknya baru pulang dari New York"
"Apa dia tampan ?"
"Oh God Rachel !! Apakah pertanyaan itu penting?"
"Justru itu poin pentingnya Na?"
"Kata bu Dona dia tampan sangattt tampan, bahkan wajahnya seperti titisan dewa Yunani. Di New York aja banyak yang ngejar ngejar dia. "
"Oke bagus. Nanti pulang kerja kita ke salon, Besok harus berpenampilan se menarik mungkin guys." Antusias Rachel
"Kalian aja, Gue males"
"C'mon Na, Lo ga pengen hidup lo seperti kisah di Novel Romance, Dimana sang CEO jatuh hati dengan karyawannya,lalu mereka menikah dan hidup bahagiaa, Ahhh senangnyaa"
"Ck in your dreams "
"Hidup lo terlalu lempeng Na, Abu-abu banget. sekali kali lo itu belajar mengenal cinta biar berwarna dikit, liat dong gue sama Rachel hidup kita penuh warna, Iya ngga Chel?"
"Gue mikirin dua medusa di rumah aja udah ribet, Apalagi harus berurusan dengan cinta, bisa Mati muda nanti . Belom lagi kalo nanti patah hati, ngeliat kalian galau aja gue ngeri apalagi itu terjadi ama gue. Udah buruan balik, bentar lagi jam istirahat abis. " Anna beranjak dari kursinya meninggalkan Allisya dan Rachel yang masih termenung mencerna ucapan Anna barusan.
" Anjir kita di tinggalin, Woy tungguin Na" Teriak Rachel setelah sadar
***********
Hari ini fikiran Noah benar benar kacau. Dia harus pulang ke Indonesia karna perintah dari Billy, Dirinya harus menggantikan posisi Ayahnya di perusahaan . Bukan tidak suka dia pulang ke negara kelahirannya, hanya saja dia tidak rela meninggalkan gadis yang di cintainya di sana. Rebeca kendrick sahabat sekaligus wanita yang di cintai Noah sejak lama.
"Jadi besok kau sudah mulai bekerja?" tanya Nate yang sedang berada di satu ruangan VIP di salah satu Club ternama di Jakarta.
"Hmm" Noah meneguk kembali sampanye nya. Menurut Noah minuman adalah solusi terbaik untuk menenangkan fikiran.
"Whoaa akhirnya seorang Noah akan menjadi seorang CEO" timpal Andrew sambil menepuk kedua tangannya di udara.
" Welcome back Noah " Suara Zayn yang sedari tadi diam akhirnya buka suara.
Zayn, Nate, Rebeca dan Andrew teman satu sekolah Noah dulu ketika di SMA, Setelah lulus Zayn, Nate dan Andrew kuliah di Universitas Indonesia, sedang kan Noah dan Beca memilih melanjutkan kuliahnya di Universitas New York.
"Saatnya melepas rindu brother" Andrew menarik tangan Noah, dan memaksanya berdiri.
"Apa yang kau lakukan.!!" Noah menghentakan lengannya dan duduk kembali.
Bukannya menjawab, Andrew justru menyuruh dua wanita masuk kedalam ruangan tersebut. Tanpa aba aba salah satu wanita tadi duduk di pangkuan Noah, menempelkan dadanya sembari menggerak gerakkan naik turun. Noah sangat risih.
"Hentikan aku sedang tidak minat" ucap Noah pelan menahan emosi.
"Ayolan babe, kau tidak mungkin menolakku" Jawab wanita itu yang masih berusahaa menggoda Noah. Bahkan sekarang lebih liar.
Bughhhh
"Ahhhh" Suara rintihan wanita itu yang sekarang sudah berada di lantai. Ya Noah menarik paksa dan menghempaskan ke lantai.
"Kau keterlaluan!!" Bentak sarah sembari berusaha berdiri. Wanita tadi bernama Sarah dan satunya lagi Tania. Mereka berdua terkenal di club ini.
"Sudah ku katakan aku sedang tidak minat nona, jadi jangan salahkan aku" Noah mengucapkan seolah tidak terjadi apa apa
"Heyy kau tidak apa apa?" Tanya Andrew membelai punggung sarah untuk menenangkan.
"Bawa wanitamu pergi dari hadapanku Ndrew"
"Ap-----" belum sempat menyelesaikan perkataannya, Zayn sudah menyela "Sudahlah lebih baik bawa mereka keluar"
"Oke cantik kalian boleh pergi, nanti uangnya akan ku transfer" Andreww mengedipkan sebelah matanya.
Nate yang melihat tingkah laku sahabatnya itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Ada apa? Tidak biasanya kau menolak ketika ada wanita yang menggodamu"
"Aku tidak serendah itu menerima semua wanita"
"Kau tau maksudku bukan itu Noah"
Noah tidak menjawab. Dia lebih memilih diam sembari memainkan ponselnya menghubungi gadis kesayangannya.
"Oh iya bagaimana kabar Beca?" Zayn bertanya
"Bukankah kau sering berhubungan dengannya, mengapa tidak kau tanyakan saja sendiri."
"Akhir akhir ini aku sibuk mengurus perusahaan" jawab Zayn Jujur
"Ya karna tingakahmu itu aku terkena imbasnya, Beca selalu menggangku ku mengadu seperti anak kecil karna kau tidak pernah membalas pesannya" kesal Noah
Zayn terkekeh mendengar perkataan Noah. Beca memang selalu manja padanya, Zayn sudah memganggap beca seperti adiknya sendiri.