Pagi itu, Pradita berusaha untuk bangun sepagi mungkin. Namun, akibat pikirannya yang terus menerus tidak mau berhenti memikirkan tentang perkataan Danu, ia jadi baru tidur pada pukul tiga pagi.
Kini, ia memaksakan kakinya untuk melangkah ke kamar mandi dan mandi dengan mata yang masih lengket. Aneh rasanya karena ayahnya tidak ada di rumah. Selesai mandi, Pradita mengenakan kemeja terbaiknya yang sudah ia persiapkan semalam.
Pradita memulaskan riasan tipis di wajahnya. Lalu ia mengikat rambutnya menjadi ekor kuda yang rapi. Semenjak memiliki rambut panjang, Pradita lebih sering mengikat rambutnya seperti ini.
Setelah itu, ia membuat sarapan sederhana; telur rebus, tahu goreng, dan oseng kangkung. Hanya itu yang ia miliki di rumah. Entah sejak kapan ia mulai makan makanan sehat seperti ini. Dan lagi, napsu makannya sudah tidak seperti dulu lagi.