Download App
7.69% FALLEN ANGEL ( SLOW UPDATE ) / Chapter 2: DAY ONE

Chapter 2: DAY ONE

1 DAY ONE

Hening. Sunyi. Senyap. Sepi.

Surga tak bersuara ketika Bunga Kehidupan mulai membuka kelopaknya satu persatu. Bersiap untuk melahirkan lagi satu makhluk surgawi yang sudah dipendamnya selama 5 milenium. Dan hari kelahirannya adalah…..

Hari ini.

Lalu, ketika kelopak terakhir terbuka, tampaklah seorang gadis remaja yang sedang tidur di dalamnya. Gadis itu cantik sekali walaupun matanya masih tertutup rapat. Kulitnya putih bersih dengan rambut panjangnya yang tergerai berwarna coklat gelap. Bulu matanya sangat lentik dan melengkung seperti bulan sabit.

Para penghuni surga masih menanti. Menunggu dengan sabar sampai pelan-pelan kelopak mata gadis tersebut terbuka sedikit demi sedikit dan kedua bola matanya yang berwarna kelabu cerah terbuka sepenuhnya.

Barulah seisi surga bersorak gegap gempita!

Seorang malaikat baru telah lahir. Dan malaikat ini bukanlah malaikat biasa.

Gadis tersebut menatap keadaan sekelilingnya dengan bingung tapi kemudian sepasang tangan yang terentang menyambutnya dalam sebuah pelukan.

"Selamat datang, anakku….."

...........................…..

Di hari yang sama, seorang wanita tengah berjuang untuk melahirkan sebuah nyawa ke atas muka bumi ini. Tubuh wanita itu berpeluh keringat dan nafasnya tersengal-sengal. Tapi ia belum menyerah. Sementara beberapa perawat dan dokter di sebelah kiri kanannya terus menyemangati wanita itu tanpa henti.

"Dorong terus, Bu! Ayoooo… ini sudah bukaan ke sepuluh….."

"Ayooo…. Semangat, Buu…"

Nafasnya semakin memburu dan didera oleh kontraksi serta rasa sakit yang luar biasa, ibu tersebut lalu mengerahkan segenap tenaga terakhirnya. Ia mengejan sekali lagi. Sekuat tenaga.

Kepala bayi mungil itu mulai terdorong keluar pelan-pelan.

Suster dan dokter langsung berteriak gembira. Mereka langsung menyemangati sang ibu untuk terus mendorong tubuh sang bayi sekarang.

"Semangat, Bu! Kepala bayinya sudah keluar!"

"Tinggal sedikit lagi…."

"Ah… ah…"

Rasa sakit dan kontraksi yang luar biasa nyeri hampir membuatnya pingsan tapi tetap saja ia tak mau menyerah sekarang.

"Hyahhhhhh…."

Ibu tersebut berteriak sambil mengejan sekali lagi. Dan, tubuh bayi pun langsung terdorong keluar sempurna. Semua rasa sakitnya langsung hilang lenyap. Di wajah ibu tersebut, terukir senyum bahagia yang tak terlukiskan dengan kata-kata. Ia berhasil!

Ya, ia berhasil. Perjuangannya tak sia-sia.

Suster langsung menangkap bayi tersebut dan dokter menepuk-nepuk sang bayi mungil itu. Mencoba untuk mengeluarkan suara tangisan pertamanya.

Dua menit… tiga menit… lima menit… sepuluh menit….

Aneh….tak ada suara tangisan yang terdengar. Bayi itu tetap terdiam dan bibirnya mulai membiru.

Dokter mengecek nadi dan detak jantungnya. Tak ada. Percuma.

Ia sudah pergi bahkan sebelum memulai harinya.

Senyum di wajah sang ibu berubah. Air mata dan isak tangis pilu mulai terdengar di ruangan bersalin tersebut. Ia sedih, marah, dan kecewa pada dirinya sendiri. Sudah 10 tahun, ia dan suaminya menantikan anak tersebut tapi sekarang Yang Diatas kembali mengambilnya dengan cara yang paling kejam. Dosa apa yang mereka lakukan di masa lalu sehingga Yang Diatas menghukum mereka seperti itu?

"Ah… ah….."

Ibu itu terus menangis pedih tanpa suara. Air matanya terus berderai tanpa henti di kedua pipinya. Jasad bayi itu sudah kaku di dalam pelukannya. Dokter dan perawat hanya bisa ikut menangis dalam diam dan menyeka air mata mereka pelan-pelan. Satu persatu, mereka lalu pamit keluar dari dalam ruangan tersebut dan membiarkan wanita malang itu terus meratapi kepergian bayinya dalam duka.

Tanpa ia sadari, bulu-bulu putih tak kasat mata mulai turun di dalam ruangan tersebut. Sampai akhirnya salah satu bulu tersebut jatuh di atas dahi bayi malang tersebut dan sebuah keajaiban pun terjadi.

Kulit bayi yang pucat itu mulai berubah warna. Bibirnya yang biru mulai berubah warna menjadi merah muda. Jantung kecilnya mulai berdenyut dan memompa darah mengirim semua sel kehidupan ke seluruh bagian tubuhnya. Hidungnya mulai kembang kempis, pertanda kalau udara sudah masuk ke paru-parunya. Dan, mulut mungilnya mulai terbuka lebar.

"OAAAAAAAAAA!!!!!! OAAAAAAAAAA!!!!! OAAAAA!!!!!"

Sebuah tangisan keras memecah sunyinya ruangan.

Dokter dan para perawat langsung bergegas masuk dengan segera dan melihat pemandangan yang paling menyentuh yang pernah pernah saksikan.

Seorang ibu yang sedang tersenyum dengan air mata bahagia dengan bayi mungilnya di dalam dekapan tangannya.

........................

Seisi surga panik!!!

Malaikat baru yang tadi terlahir tiba-tiba menghilang tanpa sebab!!!

Para penghuni surga lalu mencari ke seluruh pelosok area surgawi dan alam semesta tapi setelah beberapa lama, mereka semua berakhir dengan kegagalan.

Nol. Nihil.

Hanya ada satu tempat yang belum mereka periksa.

Bumi.

.

Aku membuka mata kecilku perlahan

Mencoba untuk melihat dunia untuk pertama kalinya

Dan aku berbaring di dalam dekapannya

Malaikat tanpa sayap

Ibu….


CREATORS' THOUGHTS
Nana15 Nana15

Setiap minggu saya paling cuma bisa upload 2 - 3 chapter karena saya juga ada beberapa pekerjaan lain yang harus dilakukan.

Inga2... vote power stone, review, comment jangan lupa yaa...

Thx all...

next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login