Download App
38.46% FALLEN ANGEL ( SLOW UPDATE ) / Chapter 10: 9 SIAPA DIRIMU SEBENARNYA (1)

Chapter 10: 9 SIAPA DIRIMU SEBENARNYA (1)

Di dalam sebuah café, ada sepasang pemuda tampan yang sedang duduk dengan sangat gelisah. Setelah disergap secara tiba-tiba oleh Audy sore itu, mereka berdua tak berkutik. Mereka juga tak punya alasan untuk mengelak lagi. Terutama Azalel yang sudah tertangkap basah dua kali saat mengikuti Audy.

"Apa dia akan datang, Aza?" tanya Reuben cemas.

Saat ini mereka sama sekali tidak mengaktifkan mode Invisible-nya sehingga keberadaan mereka yang sangat jelas dan mencolok bisa terlihat oleh para manusia yang ada di dalam café tersebut. Hampir semua orang sibuk memotret mereka dengan kamera ponselnya secara diam-diam, terutama kaum wanita yang secara terang-terangan memberi kode kepada mereka berdua. Tapi Azalel sudah mempersiapkan sinar kejutnya sehingga begitu alat tersebut dinyalakan, mereka akan langsung melupakan apa yang mereka lihat.

Mereka berdua bertubuh jangkung dengan perawakan yang sangat sempurna. Garis-garis wajah mereka sangat simetris sehingga terlihat seperti dipahat. Azalel berambut hitam gelap dengan sinar mata yang terlihat acuh dan malas. Sementara Reuben hanya sedikit lebih pendek darinya tapi memiliki sinar mata yang lebih ramah serta raut wajah yang menyenangkan.

Suara bel pintu terdengar dan tubuh keduanya langsung menegang saat melihat seorang gadis cantik berambut coklat gelap dengan sepasang mata kelabu langsung berjalan ke arah meja dimana mereka berdua berada.

"Al…Althea…" bisik Reuben saat melihat gadis tersebut.

......…..

"Jadi siapa sebenarnya kalian berdua?" tanya Audy tanpa basa-basi begitu pantatnya menyentuh tempat duduk.

Azalel baru saja mau menjawab ketika tiba-tiba ia dikejutkan oleh sebarisan gadis-gadis yang sangat bersemangat dan sedang berdiri tepat di sebelah tempat duduknya dan Reuben berada.

Reuben yang panik langsung salah tingkah.

Wajah para gadis tersebut tersipu malu-malu dengan muka merah ketika mereka bertanya,

"Bolehkah kami mengambil foto denganmu?? Pleasee…"

Reuben meneguk ludah dan memandang Azalel dengan serba salah. Azalel lalu memberikan kode khusus padanya sambil berbicara melalui telepati kepada Reuben.

"Kau bawa sinar kejut kan?"

Reuben mengangguk.

Azalel lalu mengangkat sebelah alisnya, "Kau saja…"

"Eh…apa? Apa? Apa??"

Belum habis Reuben bicara, ia sudah digiring paksa oleh para gadis tersebut menuju tempat duduk lain dan dipakasa untuk berselfie ria dalam berbagai gaya. Reuben hanya bisa tersenyum pasrah dibawah tekanan para gadis tersebut.

Azalel kembali memandang Audy di depannya.

"Maaf atas gangguannya. Ayo kita kembali ke topik masalahnya…"

"Ok, kalian ini siapa?" Audy kembali mengulangi pertanyaannya.

"Kalau aku jujur padamu, apa kau akan percaya?"

"Well… kita coba saja." balas Audy sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Kami malaikat…"

Mata Audy langsung terbelalak kaget dan kemudian tawanya pecah tanpa bisa tertahan lagi.

"Wahahahahahahaha...NO WAY!!!"

......….

Mata Azalel menyipit tajam. Ia sama sekali tidak suka dengan sikap Audy yang jelas-jelas meremehkan dirinya.

"Pertama, kau tidak bersayap. Kedua, kau mengenakan baju biasa seperti orang lain, Ketiga, walaupun kau cukup tampan, tapi sama sekali tidak ada aura khusus yang menunjukkan kalau kau ini memang benar-benar seorang malaikat seperti yang kau katakan barusan.."

Audy menarik nafas sebentar.

"Aku benar kan?"

"Bagaimana jika aku bisa membuktikannya?"

"Apa?"

"Bagaimana jika aku bisa membuktikan kalau aku memang seorang malaikat?" tanya Azalel lagi dengan dongkol.

"Coba saja…."

"Ok…"

Azalel meminta sebuah gelas kaca besar pada pelayan dan menaruhnya di atas meja. Di tengah-tengah mereka berdua.

Lalu, perlahan-lahan, sebuah awan hitam kecil muncul di atas gelas tersebut dengan beberapa kilatan petir dan butiran hujan deras pun mulai turun. Ada bau khas yang muncul saat hujan tersebut turun dan mengisi gelas kosong tersebut dengan sangat cepat. Begitu gelas tersebut terisi penuh oleh air hujan, awan gelap itu pun lenyap.

Audy ternganga saat melihat adegan tersebut. Matanya berkedip cepat tak percaya. Ap… apa itu tadi…???

Tapi logikanya masih menolak untuk percaya pada kenyataan yang barusan dilihatnya.

"Kau benar-benar pesulap yang bagus, coba kalau kau… AKHHHH!!!!"

Awan gelap yang tadi berada di atas gelas tiba-tiba sudah berada di atas kepalanya dan menurunkan hujan deras sampai tubuh Audy basah kuyub.

"Ay..ay..ay…ampunnnn… iya, iya aku percaya sekarang!!"

Awan gelap itu langsung hilang dan berganti dengan seburan udara panas dari arah bawah kakinya yang langsung mengeringkan dirinya yang basah dalam sekejab.

Wajah Azalel terlihat masih sangat jengkel akibat ucapan Audy tadi.

"Masih mau bilang kalau aku ini pesulap murahan?"

Awan gelap yang sama mulai terbentuk kembali di kepala Audy. Sekarang warnanya terlihat lebih pekat dengan suara petir bergemuruh lebih keras. Wajah Audy langsung memucat.

"Ay…ay…ay….ampunnn. Iya, nyerah ...aku menyerah. Stop stop…"

Dalam hitungan persekian detik, awan hitam tersebut langsung menghilang lagi dari atas kepala Audy.

"Namaku Azalel dan aku bertugas sebagai Malaikat Cuaca di bumi bagian tengah. Dulunya. Aku harus berterima kasih padamu karena berkat dirimu, aku harus turun pangkat sebagai Malaikat Pencari Orang Hilang…" kata Azalel sinis kepada gadis tersebut.

"Pria yang sedang dikerubuti oleh para gadis di sana juga berada satu divisi denganku. Namanya Reuben. Kami berdua sudah mencari-cari dirimu sejak 16 tahun yang lalu ke seluruh bumi.."

Audy terlongo. "Lalu, apa hubungannya denganku? Kenapa kalian berdua mencari-cari diriku?"

Azalel mencondongkan tubuhnya ke arah Audy. "Karena kau dulu adalah bagian dari kami.."

Tunggu! Kening Audy berkerut. Ada yang aneh. Ini… sangat tak masuk akal baginya.

"Kau bilang apa tadi? Dulu? Aku salah satu dari kalian?"

"Dulu, iya. Dan sebentar lagi. 3 bulan dari sekarang, kau akan segera berulang tahun ke 17 bukan?"

Audy mengangguk.

"Kekuatanmu akan terbangun sempurna pada saat itu…."

"Kami datang untuk menjemputmu pulang…."

"Pulang? Ke mana?"

"Surga…"

Audy terlongo lagi. Otaknya masih belum bisa memproses semua informasi yang baru saja ia terima tadi.

"Jangan bercanda…"

"Aku serius…"

Azalel lalu menghela nafas panjang.

"Apakah kau saat ini mengalami tanda-tanda ini? Kau sering memimpikan sebuah tempat yang sangat terang dan bercahaya? Dan ada suara yang menyuruhmu untuk pulang? Lalu kadang-kadang kau bisa mendengar suara orang berbicara di dalam kepalamu secara mendadak? Tidak hanya satu tapi banyak? Dan suara-suara itu akan terdengar seperti suara dengungan karena saking banyaknya? Lalu kau juga bisa melihat garis-garis cahaya dari bumi yang menembus langit? Seperti itu"

Audy terdiam. Beberapa tanda yang disebutkan memang ia sudah mengalaminya sekarang tapi tidak semua.

"Kalau semua itu memang benar, aku ini apa dulu?" tanya Audy pelan.

"Kau adalah salah satu malaikat yang paling istimewa dan terlahir setiap 5000 tahun sekali. Kau adalah Malaikat Penjaga Kolam Doa di surga…"

Malaikat Penjaga Kolam Doa?

Uhhh… terdengar sangat membosankan dan tidak asyik sih?

"Kau mungkin mengira kalau tugasmu sangat ringan, membosankan, dan sepele. Benar kan?"

Melihat ekspresi wajah Audy, Azalel tahu kalau ia sudah menebak dengan sangat tepat.

Azalel lalu melanjutkan lagi.

"Kolam Doa adalah sumber energi kehidupan bagi kami. Para malaikat…."

"Tugasmu adalah berjaga dan menunggui Kolam Doa. Ketika doa-doa yang dipanjatkan oleh uamat manusia sudah cukup kuat, mereka akan berubah menjadi bola-bola cahaya yang akan diteruskan ke dalam ruang tahta Yang Diatas untuk diolah menjadi sumber energi dan sekaligus mengabulkan permohonan si pendoa tersebut…"

"Dan, alasan kenapa kau harus kembali ke surga adalah karena masa hidup malaikat penjaga yang sekarang sudah hampir berakhir…."

"Tak ada seorangpun dari kami yang bisa menggantikan tugas sepenting ini kecuali dirimu…"

"Ketika seorang malaikat terlahir di surga, mereka sudah memiliki spesifikasi tugasnya masing-masing sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan…"

"Ok, katakanlah kalau itu semuanya benar…" balas Audy sambil menyesap es the manisnya.

"Kenapa aku bisa sampai terlahir di bumi??"

"Karena rohmu masuk ke dalam jasad seorang bayi yang meninggal sesaat setelah ia dilahirkan. Kami juga masih mencari tahu kenapa masalah ini bisa terjadi karena roh malaikat di dalam tubuh seorang manusia tidak pernah terjadi sebelumnya…"

"Jadi, kalau aku kembali ke surga, apa yang akan terjadi dengan tubuh fisik ini?"

"Ada dua kemungkinan. Pertama, tubuh fisikmu sudah bersatu dengan rohmu sehingga tubuh itu akan ikut terbawa ke surga atau yang keduanya, tubuh fisikmu tertinggal tapi rohmu akan kembali dengan kami. Nah, kami tidak tahu yang mana yang akan terjadi padamu.."

"Tapi, kalau kemungkinan pertama yang terjadi, maka keberadaanmu akan terhapus secara otomatis dari ingatan orang-orang yang pernah mengenalmu atau yang ada di sekitarmu. Seakan-akan kau tak pernah ada di atas muka bumi ini…"

Audy menjatuhkan gelasnya.

"Bagaimana jika aku tidak mau kembali ke surga?"

.

Dari kematian, aku terlahir kembali….

Begitu ajaib dan sempurna…..

Bagaikan seekor burung phoenix….


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C10
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login