Download App
30.76% FALLEN ANGEL ( SLOW UPDATE ) / Chapter 8: 7 CEMBURU

Chapter 8: 7 CEMBURU

Pada akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk berbelanja cat pilox berbarengan dengan menggunakan mobil Tesla milik Anthony. Setelahnya, mereka memutuskan untuk duduk bersantai di salah satu café terdekat dengan toko cat tempat mereka belanja tadi.

"Jadi, apa alasanmu pindah ke Indonesia sebenarnya?" tanya Audy blak-blakan pada pemuda tampan di hadapannya secara langsung tanpa basa – basi.

"Emmm… ayahku menikah lagi dengan ibu tiriku yang sekarang dan ibu tiriku juga sudah memiliki anak dari pernikahan sebelumnya. Lalu, aku tak akur dengan mereka, jadi aku pindah ke sini…" jawab Anthony polos sambil menyesap kopi cappucinonya. Jawabannya terdengar sangat datar dan tenang bagaikan ia sedang membaca naskah pidato.

Ekspresinya jauh berbeda dengan Audy yang terlongo kaget sampai menjatuhkan potongan chicken katsu yang sedang dimakannya.

"Astagaaaa….."

Ia sama sekali tak menyangka akan mendengar cerita itu dari cowok ganteng di hadapannya tersebut. Sikap Anthony sendiri tampak biasa-biasa saja.

"Kenapa kaget begitu? Biasa aja koq…"

"Di Inggris, hal seperti itu sangat biasa terjadi koq. Kami tidak pernah ada masalah menceritakan urusan keluarga seperti ini dengan orang lain. Tapi, kalau kau menanyakan beberapa status pribadi seperti kamu agama apa, kamu sudah menikah atau belum, kamu kok agak gendutan ya? Nah, kamu bisa dipenjara karena semua pertanyaanmu menyangkut privacy issue yang sebaiknya tidak kamu tanyakan pada orang asing yang kamu baru kenal…" kata Anthony lagi dalam Bahasa Indonesia yang masih sedikit kaku.

"Ow…ok, omong-omong Bahasa Indonesia kamu lumayan bagus. Belajar di mana?" tanya Audy sambil mengikuti aksen aku-kamu ala Anthony.

"Ehmmm… ibuku asli orang Indonesia. Dia orang Tionghoa yang lahir di Semarang dan kebetulan memperoleh beasiswa S1 di University of Glasgow serta bertemu dengan ayahku saat ia menjadi pelayan part time di café langganannya."

"Wah… menarik. Lalu, sekarang, ibumu di mana?"

Anthony tersenyum lagi tapi ada gurat kesedihan kedua bola matanya yang berwarna coklat tersebut.

"Sayangnya, ia sudah meninggal karena penyakit meningitis sekitar 3 tahun yang lalu. Dan kakekku dari pihak ibuku menginginkan agar tubuhnya dikuburkan di kota kelahirannya. Semarang. Jadi, itu juga alasan aku pindah ke sini. Supaya aku bisa mengunjungi makam ibuku…"

Audy spontan memegang tangan Anthony karena prihatin tapi mata Adrian langsung melotot selebar-lebarnya saat melihat adegan itu.

WHAT THE ….%%%%$$######!!!!

"I'm so sorry to hear that, Anthony…" ( Aku turut bersimpati mendengarnya, Anthony…)

"Nevermind. I'm fine. Really….Thank you…" (Jangan dipikirkan. Aku tidak apa-apa. Serius… Terima kasih…)

Anthony lalu menghela nafas panjang untuk menenangkan hatinya sesaat untuk mengenang momen yang paling menyedihkan tersebut. Saat itu, ia sedang menghadapi ujian sekolah sehingga tidak bisa mengiringi kepergian jasad ibunya ke tanah nusantara ini. Tapi, kini, ia sudah di sini. Semuanya akan terasa lebih mudah sekarang. Ia hanya membutuhkan waktu yang tepat untuk mengunjungi makam ibunya di Ungaran, Semarang.

"Sooo.. how London looks like?" tanya Audy untuk mengalihkan kesedihan pemuda tersebut.

(Jadi, bagaimana pemandangan London?)

"London? I don't stay in London, Audy. I stay in Manchester where you can watch Manchester City play soccer from your rooftop….." kata Anthony sambil terkekeh dengan logat Bristishnya yang kental.

(London? Aku tidak tinggal di London, Audy. Aku tinggal di Manchester dimana aku bisa menonton klub Manchester City bermain sepakbola dari atap rumahmu..)

Audy terlongo dan tak bicara apa-apa lagi karena malu. Wajahnya memerah dan hal itu membuat mukanya semakin sedap dipandang.

"British people often talk about weather there. We rarely have sunshine like you do, so let's say.. Indonesian people considered very lucky indeed…"

(Orang-orang Inggris seringkali mengobrol tentang cuaca. Kami jarang sekali memperoleh sinar matahari seperti kalian, jadi bisa dibilang, orang-orang Indonesia sangatlah beruntung…)

Adrian mengangkat alisnya. Mau sok pamer pakai Bahasa Inggris, heh?? Gue juga bisa!!

"I surprised that British people are really good at flirting with hot chicks…" kata Adrian sinis.

(Aku terkejut bahwa orang-orang Inggris benar-benar pintar untuk merayu perempuan cantik..)

Mata Audy langsung menoleh sambil melotot marah pada Adrian yang sedang duduk di sebelahnya. Adrian hanya menanggapi tatapan tersebut dengan santai sambil mengangkat kedua alisnya dengan tatapan polos. Apa salahku??

"Do you think so?" ( Kau berpikir begitu?) tanya Anthony lagi sambil tertawa geli karena memahami sindiran Adrian kepadanya.

"Well, if you're talking about her…" (Yah… jika kau sedang membicarakan dirinya…"

Kata Anthony sambil memandang Audy dengan jahil.

"She's very pretty. I have to admit that. But, the most unique about her is her grey eyes. I never see any Asian woman with a pair of beautiful eyes as she has ever…"

(Dia sangat cantik. Aku harus mengakuinya. Tapi, yang paling unik adalah mata kelabunya. Aku tidak pernah melihat wanita Asia lain yang memiliki sepasang mata seindah miliknya…)

Muka Audy langsung berubah semerah kepiting rebus lagi setelah mendengar pujian Anthony.

DAMN!! HE'S REALLY GOOD AT IT!

Perubahan ekspresi Audy semakin membuat panas dan geram di hati Adrian.

"So… what's your story?" tanya Anthony lagi.

(Jadi bagaimana ceritanya?)

Audy langsung meneguk ludahnya sendiri. Tapi, kemudian ia tersenyum kecil.

"I have no story to tell, Ton. I was born this way…."

(Aku tidak punya cerita apapun, Ton. Aku memang terlahir seperti ini...)

Sepasang lesung pipit langsung muncul lagi di senyum manis Anthony.

"I'll wait for that.."

(Aku akan menunggunya…)

.......................

"Elu ini apa-apaan sih??" tanya Audy kalap pada Adrian setelah Anthony mengantar mereka kembali ke sekolah.

Adrian yang dimarahi oleh Audy tak kalah sengit dan langsung membalas.

"Elu sendiri tidak tahu kelakuanmu tadi seperti anak kucing yang sedang kasmaran??? Elu kan baru ketemu hari ini sama dia!! Mana kita tahu kelakuannya kayak apa?? Siapa tahu dia ngomong gitu karena ada maksud aneh-aneh sama elu, Dy?"

Audy mencibir saat mendengar tuduhan Adrian yang tak masuk akal tersebut.

"Dri, elu lupa kalau gue bisa bela diri?? Berani macam-macam dia sama gue, gue pites tuh bocah jadi dendeng tau ga lo?" balas Audy tak kalah sewot pada Adrian.

Adrian menghembuskan nafas dengan berat hati dan memegang lengan Audy serta menatap sepasang mata kelabu tersebut dengan sangat serius.

"Itu kalo lo lagi sadar, Dy. Kalo lo dibikin ga sadar gimana? Kalo suatu hari dia kasih kamu obat bius atau tidur gimana?"

"Ngaco!!!" teriak Audy marah sambil menghempaskan tangan Adrian.

"Tunggu, Dy. Gue mo nanya satu hal lagi sama kamu. Ini serius!!" kata Adrian sebelum Audy cepat-cepat pergi menuju parkiran sekolah.

Langkah Audy terhenti.

Tubuhnya berbalik menghadap ke arah Adrian.

"Apa??"

"Gue ini apa buat lo?"

"Lo sahabat gue. Teman terbaik gue. Sodara gue. Teman main paling asyik. Salah satu orang yang paling dekat dan gue sayang…."

"Itu aja?" tanya Adrian lagi. Ekspresi wajahnya menunjukkan kekecewaan.

"Iya.."

"Bagaimana kalau gue berharap lebih dari itu??" cecar Adrian lagi.

"Gimana, Dy?"

"Maksudnya??" tanya Audy bingung.

Tepat pada saat itu, mobil jemputan Adrian datang dan membunyikan klakson.

Adrian menggelengkan kepalanya dengan kesal dan segera memasuki mobil. Meninggalkan Audy yang masih kebingungan di pelataran depan sekolah.

..................…..

Azalel dan Reuben tengah mengobrol di parkiran sekolah ketika sebuah sepeda motor tiba-tiba menghentikan langkah mereka berdua secara mendadak. Tepatnya, hampir menabrak mereka berdua.

"Kau lagi…"

"Pertama kali, kukira itu kebetulan. Kedua kali, kau berada di sekolahku. Jadi…. Apakah kau sedang menguntitku??"

Reuben hampir melompat saking terkejutnya.

"Di… dia bisa melihat kita??"

Azalel hanya bisa menepuk jidatnya sambil mengusap-ngusap wajah dengan kedua tangannya.

"Kan sudah kubilang…"

.

Salahkah aku….

Jika hati ini mulai bimbang…

Jika aku mulai melihatmu berbeda…

Berharap lebih dari sekedar sahabat …

Berharap agar aku yang selalu mengisi ruang rindumu….


CREATORS' THOUGHTS
Nana15 Nana15

iyaaaa... gue tahuuuu....

updatenya lamaaa....

kalo ga sabaran, bisa baca cerita gue di Dreame dulu, (Aku, Kamu, Dia) okehhh....itu dah tamat koq...

Nah, kalo mau baper...boleh mampir ke lapak ane yg udah tamat juga di webnovel judulnya The Roommate 1. Cusss...

Mau lebih cepat updatenya?

Jangan lupa jejak review, comment & power stone tralala-nya yaaa... muachhhh...

next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C8
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login