Pintu pun akhirnya terbuka, Irina awalnya Malas keluar, tapi suara ribut-ribut berhasil membuatnya keluar. Lagipula ini urusannya, ia tak ingin melibatkan para karyawannya, dan sepertinya Tommy bukan jenis orang yang mau mendengarkannya penjelasan orang lain.
"Kalian kembalilah bekerja, orang ini biar aku yang urus," kata Irina melirik Tommy. Ia pun akhirnya mempersilakan Tommy untuk masuk. Yang lain ingin protes tapi mereka tak bisa, terlebih mereka juga tak bisa menentang keputusan Irina.
Mereka yakin Irina bisa menghadapinya.
"Kalau ada apa-apa teriak saja," kata salah satu karyawannya.
"Hei aku tidak akan melakukan hal-hal aneh—" sahut Tommy tak terima, namun ia malah nampak santai saja ketika disahuti Tommy barusan.
"Masuklah, aku harus kembali bekerja," kata Irina padanya.
Tommy kemudian melirik ke arahnya dengan pandangan datar, ini sih bukan seperti Irina biasanya.
Ia pun akhirnya masuk.