Chapter 172: Sangat Berbeda

Mungkin mereka memang sudah putus, namun ingatan itu masih tergiang jelas, tepatnya ketika pemuda itu mengambilkan salah satu makanan laut Tommy yang melihatnya pun langsung berujar.

"Irina alergi makan itu."

Irina sejenak terdiam kaira langsung melirik ke arah Tommy sementara tangan Wilson terhenti di udara.

"Ya aku alergi makan itu," kata Irina.

Mungkin hanya sebuah perhatian sederhana namun ucapan itu berhasil membuat orang-orang melirik ke arah Tommy dengan pandangan menyelidik.

Tak terkecuali Monik.

Bisa-bisanya pacarnya itu malah memerhatikan gadis lain.

Sementara dirinya yang sedari tadi menggode minta dipakaikan jaket tetap saja belum digubris.

Tentu saja ia merasa kesal.

"Sudah putus sih, tapi kenangan nya masih teringat jelaskan?" ujar salah satu temannya berusaha untuk mencairkan suasana.

Aslinya ia juga terkejut.

Dalam hatinya, entah kenapa Tommy merasa senang bukan rasa bersalah karena kini Monik menatapnya datar.