"Kamu suka kakakku ya?"
Itu kalimat pertama yang Kevin lontarkan ketika menyadari Hanes terus mengikutinya ke mana pun. Bahkan muncul dugaan bahwa Kevin telah masuk gengnya. Ada juga berita ngawur soal Kevin yang sudah menghajar Hanes. Hingga membuat pemuda itu bertekuk lutut, itulah satu-satunya alasan kenapa Hanes terus mengikutinya.
Pemuda itu menatap Kevin lekat, ia tidak tahu harus berkata. Hanya mengganguk saja.
Kevin mendesah kenapa tebakannya harus benar sih.
Padahal ia berharap itu salah. Mungkin karena otak Hanes geser akibat tendangan. Tapi Pemuda itu malah dengan mudah mengakuinya.
"Jangan sukai kakakku," kata Kevin terdengar memohon.
"Memangnya kenapa? Kamu belum setuju?"
Kevin merasa agak merinding ketika mendengar hal itu.
"Bukan begitu, kakakku agak gila, lagipula ia tak punya perasaan seperti itu pada lawan jenis," kata Kevin menjelaskan. Walau ia juga tidak tahu perasaan seperti apa tepatnya.
"Menurutmu dia tidak punya perasaan padaku?"
"Mustahil."