Memang bukan omong kosong, jadi ketika Irina sebelumnya merasa pusing, sekarang tahu-tahu pekerjaannya sudah selesai dalam jangka waktu sepuluh menit saja.
"Hebat," ujarnya terpukau. tahu begini dari kemarin saja ia minta tolong. Ia memang belajar secara otodidak jadi beberapa hal ia menggunakan cara yang sering digunakan.
"Hasilnya sama, namun cara yang kugunakan tadi lebih mudah," ujarnya.
Jadi ketika ia melihat ke arah lain, kini baru sadar bahwa sepertinya tatapan beberapa pengunjung melirik ke arah mereka. Sebenarnya dalam hati mereka berpikir keduanya berpacaran makannya jadi sedekat itu.
Mereka terlihat serasi.
Dan Irina sendiri berpikir apa ada yang aneh dengan dirinya. Semacam pakaiannya terbalik. Namun bukan itu.
"Ada apa?" tanya Pria itu sadar ada yang berbeda dengan Irina, mungkinkah asa sesuatu yang menganggunya.
"Tidak, aku hanya melihat sekitar, seneng rasanya kafeku ramai," ujarnya.
Pria itu ikut tersenyum sambil minum.
Terasa menyengarkan.