Aida yang sedang berjalan bersisian dengan Yuki memutar kedua matanya malas entah untuk yang keberapa kalinya sejak mereka berjalan keluar dari gerbang SMA Natsu.
"Aku sangat yakin, kau dapat melubangi kertas formulir itu jika kau terus menatapnya sampai kita tiba di rumah." Ucap Aida sarkas yang di balas dengan kekehan oleh Yuki.
"Hahaha, aku hanya tidak percaya saja kau dapat membohongi para senpai dengan mengatakan aku sudah masuk kedalam club musik. Padahal formulir ini masih benar-benar sangat polos."
Kini suara decakan keluar dari bibir Aida. "Tsk, karena jika aku tidak melakukan itu, aku yakin mereka pasti akan tetap terus meminta mu untuk masuk kedalam tim basket."
Yuki menganggukan kepalanya dalam diam. "Ya kau benar."
Aida kini kembali mengarahkan pandangannya kearah depan.
"Apa kau sudah menghubungi mereka semua jika kau sudah melakukan upacara penyambutan murid dari di SMA Natsu?" Tanya Aida tanpa menolehkan kepalanya kearah Yuki.
Yuki yang di beri pertanyaan oleh Aida pun menggelengkan kepalanya pelan.
"Belum, aku belum menghubungi mereka. Mereka juga pasti saat ini tengah sibuk dengan upacara penerimaan murid baru di sekolah yang mereka pilih." Ucap Yuki mengambil jeda sesaat.
"Mungkin aku akan menghubungi mereka di minggu depan saat jadwal mengajar sudah di mulai." Lanjut Yuki yang di respon dengan anggukan kepala oleh Aida.
"Tapi setidaknya kau harus menghubungi Taichi-kun bukan? Dia pasti akan marah jika kau tidak menghubunginya dalam waktu dekat ini."
Yuki terdiam sesaat di tempatnya, lalu berdeham pelan merespo perkataan Aida.
"Hmmm, mungkin nanti malam aku akan menghubunginya. Mengingat jarak perbedaan waktu diantara kita dan dirinya disana cukup signifikan."
"Hm yeah kau benar. Baiklah terserah dirimu. Yang terpenting aku sudah mengingatkan mu untuk menghubungi mereka." Sahut Aida yang kembali di respon dengan anggukan kepala oleh Yuki.
Yuki pun mengulurkan sebelah tangannya untuk mnepuk-nepuk puncak kepala Aida.
Tap..
Tap..
Tap..
"Ya, ya, ya, terimakasih karena sudah mengingatkan diriku manager Washida!" Goda Yuki sambil terkekeh geli. Sedangkan itu Aida hanya mendengus sebal mendengar godaan Yuki.
"Yu-Kun! Ai-Chan!"
Yuki dan Aida yang merasa nama mereka di panggil pun menolehkan kepala kearah suara panggilan itu berasal.
Yuki dan Aida dapat melihat sosok dua orang perempuan dan seorang laki-laki yang tengah mengenakan seragam sama seperti mereka tengah berjalan sambil melambaikan sebelah tangan kearah mereka.
"Hana-neechan! Yumi-neechan! Ken-niichan!" Balas Aida ikut melambaikan sebelah tangannya.
Sedangkan itu Yuki yang tepat berada di sebelah Aida sedikit berjengit mendengar nada suara melengking dari temannya itu.
"Hei, bisa tidak kau tidak berseru seperti itu. Telinga ku selalu sensitif jika berada di sebelah mu." Ujar Yuki sambil mengusap-ngusap sebelah telinganya.
Plak!
Aida yang mendengar keluhan Yuki pun langsung melayangkan pukul pada pundak temannya itu.
"Kau berlebihan sekali. Aku hanya sedang membalas sapaan kakak mu dan kakak ku!"
Yuki hanya memutar bola matanya malas merespon perkataan Aida.
"Hei, mengapa kalian pulang begitu saja dan tidak menunggu kami?" Tanya seorang murid perempuan berkuncir dua saat dirinya sudah berada didepan Yuki dan Aida.
"Untuk apa kami berlama-lama di hari upacara penyambutan. Lebih baik aku berdiam dirumah sambil bermain game." Jawab Yuki sedikit sarkas yang langsung membuat murid perempuan berkuncir dua itu melayangkan sebuah jitakan pada puncak kepalanya.
"Yu-kun! Begitukah cara mu menjawab pertanyaan dari neechan yang sudah hampir tiga tahun tidak bertemu dengan mu?" Keluh sang murid perempuan yang hanya direspon helaan nafas gusar oleh Yuki.
"Sudahlah Yumi-chan. Apa kalian tidak malu bertengkar di pinggir jalan seperti ini?" Ujar seorang murid perempuan berkuncir kuda menengahi Yuki dan murid perempuan berkuncir dua yang di panggil Yumi.
"Tapi Yu-kun menyebalkan Hanami-neechan. Seharusnya dia merasa rindu bertemu dengan kita, kedua kakanya yang cantik dan imut ini."Sahut Yumi mengadu kepada Hanami.
Hanami hanya bisa berdecak tidak habis fikir melihat kelakuan dari kedua adiknya saat ini.
Aida yang ingin membantu Hanami untuk melerai perdebatan yang terjadi antara Yuki dan Yumi pun memilih untuk mengganti topik pembicaraan.
"Kentaro-Niichan, bukankah kau dan Hanami-neechan seorang ketua dan wakil ketua OSIS? Mengapa kalian sudah di perbolehkan pulang meski acara upacara penerimaan murid baru belum selesai?" Tanya Aida menatap bergantian Hanami dan seorang murid laki-laki bernama yang dirinya panggil Kentaro.
Kentaro yang di beri pertanyaan oleh Aida, yang tidak lain adalah adik perempuannya hanya mengangkat kedua bahunya acuh sambil melirik kearah Hanami.
"Kami sudah melakukan bagian kami, jadi biarkan para anggota kami yang menyelesaikan selanjutnya." Jawab Kentaro yang di balas anggukan kepala oleh Hanami.
"Itu benar. Lagi pula mereka semua tahu jika kami berdua akan pulang cepat karena ingin merayakan keberhasilan adik-adik kami menjadi anggota keluarga SMA Natstu." Sahut Hanami yang langsung membuat Yuki dan Aida membulatkan kedua bola mata mereka terkejut.
"Neechan! Kau memberi tahu semua teman-teman mu jika aku dan Ai-chan masuk ke SMA Natsu?" Tanya Yuki dengan sedikit meninggikan suaranya karena terkejut.
Dengan santai Hanami menganggukan kepalanya, lalu melirikan matanya kearah Yumi.
"Berterimakasih lah kepada kakak mu yang satu ini, karena dirinnya tidak sengaja berteriak di dalam ruang osis mengenai dirimua yang berhasil lulus tes masuk. Jadi semua anggota OSIS tidak ada yang tidak tahu mengenai diri kalian."
Tatapan Yuki kini beralih kearah Yumi yang tengah memasang ekspresi memberengut, karena kini dirinya menjadi pusat perhatian diantara adik, kakak dan temannya.
Yuki yang melihat ekspresi memberngut Yumi pun hanya bisa menghela nafas panjang. Begitu juga dengan Aida.
Kini Aida dan Yuki saling melayangkan tatapan pada satu sama lain dan menggelegkan kepala mereka pasrah.
"Hah, pantas tadi tiga kakak kelas datang menemui dan membujuk mu untuk masuk kedalam tim basket." Keluh Aida yang mulai mengetahui alasan di balaik ketiga senior dari tim basket tadi menghampiri Yuki.
Yuki pun menganggukan kepalanya pasrah membernarkan apa yang di katakan oleh Aida.
Sedangkan itu Kentaro, Hanami dan Yumi yang mendengar percakapan Aida kepada Yuki langsung menaikan sebelah alis mereka.
"Benarkah itu? Aku tidak menyangka jika tim basket sudah mulai merekrut mu Yu-kun." Ujar Kentaro yang di balas anggukan kepala oleh Yuki.
"Ya, Ken-senpai. Tadi aku juga terkejut saat mereka bisa menemukan ku dan meminta ku untuk bergabung dengan tim basket mereka."
Hanami mengangkat sebelah tangannya untuk bertanya. "Lalu apa yang aku katakan kepada mereka? Kau menolak mereka bukan?"
Yuki menganggukan kepalanya tegas. "Tentu saja aku menolak mereka. Aku mengatakan kepada mereka jika aku tidak akan memilih bergabung dengan club olahraga apapun di SMA Natsu."
Dapat terdengar helaan nafas lega Hanami dan Yumi hembuskan setelah mendengar perkataan Yuki.
"Di tambah lagi Ai-chan sudah mengatakan kepada mereka jika aku memilih bergabung dengan club musik. Jadi aku yakin mereka akan berhenti meminta ku untuk bergabung dengan club basket." Lanjut Yuki yang membuat Hanami dan Yumi kini menolehkan kepala mereka kearah Aida.
"Kau hebat Ai-chan! Dengan begini mereka pasti sudah tidak akan mengejar Yu-kun lagi untuk bergabung dengan clu basket." Ujar Yumi yang di balas dengan anggukan kepala oleh Hanami, Yuki dan Aida. Sedangkan itu Kentaro memilih untuk tetap diam saja memperhatikan pembicaraan ketiga kakak beradik dan adiknya.
"Baiklah, kalau begitu ayo kita pulang! Kita harus merayakan hari pertama kalian resmi menjadi murid sekolah menengah atas!" Seru Hanami yang sudah merangkul bahu Yuki dan Aida untuk berjalan bersamanya menuju rumah mereka.
Sedangkan itu Yumi dan Kentaro yang berada di belakang hanya menggelengkan kepala dengan seulas senyum geli tercetak diwajah mereka.