Download App
100% EVELYN THE GRAYVIENA / Chapter 2: EVELINE

Chapter 2: EVELINE

evelyne seorang gadis berusia 12 tahun mengenakan pakaian kelas petani dengan lengan pendek dan kain segitiga yang ia

gunakan sebagai kerudung berjalan telanjang kaki. ini adalah pagi hari yang sangat dingin evelyne mengerutkan bibirnya

yang membiru karena kedinginan dan kelaparan, itu adalah hal yang wajar untuk merasa lapar di pagi hari, evelyne

menrapatkan jari jarinya yang memerah karena dingin dan menggosoknya udara berwarna putih keluar dari nafasnya

berjalan kedapur dan mengambil kayubakar dari keranjang dan menyusunya ke dalam perapian, mengetahui bahwa minyak

tanah dari botol habis evelyne melangkah ke kamar dan apa yang dilihatnya adalah ayahnya yang masih meringkuk di dalam

selimut, evelyne tidak mempedulikan itu dan mengambil lampu munyak yang telah padam di meja dan membawanya ke

perapian mencopot tutupnya dan menuangkan minyak ke dalam abu, berdiri mencari batu dan melihat batu itu tergeletak di

dalam mangkuk kecil mengambilnya dan mencoba memercikanya ke dalam abu batui itu menyala tapi akrena dingin batu itu

menjadi basan dan percikan apinya tidak mengenai abu ,eveline merasa kesal dan memukulkan batu di kedua tanganya lebih

keras namun tidak ada hasil. evelyne berpikir dan mengambil bubuk mesiu di wadah kecil di dalam kendi milik ayahnya

menaburkanya ke batu dan memukulnya itu memercik dengan baik dan asapnya membuatnya merasa ingin muntah api

menyala dan kayu disusun untuk lebih rapi, evelyne menatap api dan menggosok tanganya kemudian mengambil ember

kayu dan ketel, eveline dengan ember kayu dan ketel berjalan keluar rumah tapi apa yang dia lihat adalah setumpuk salju

yang membuatnya merasa muak. evelyne tahu rasanya berjalan di atas salju dengan kaki telanjang jadi evelyne ragu untuk

keluar rumah seperti itu. evelyne yang memiliki eprasaan buruk di hatinya menaruk ember dan ketel yang ia bawa di atas

meja dengan benturan, sebelumnya juga seperti itu evelyne mengambil kain dan melilitkanya di kakinya dan menggunakanya

sebagai sepatu itu adalah kaos milik ayahnya yang ada di dalam keranjang untuk di cuci

evelyne yang kedua kakinya dibalut dengna kain mengambil ketel dan ember di meja berjalan diatas salju dan membuat jejak

bulat diatasnya berjalan di emnuju sumur di tengah desa karena hanya ada satu sumur di desa kecil ini beberapa orang

mengantri dan evelyne berada di paling belakang semua yang ada disana adalah ibu rumah tangga dan beberapa gadis

muda berumur 17 tahun

hey eve kau lagy lagy di barisan paling bekakang bukan

itu adalah alice yang berbicara dengan eveline namun eveline tidak begitu menyukainya karena beberapa alasan

... jangan bicara denganku

alice yang melihat evelyne seperti itu hanya menghela nafas

aku membuat beberapa manisan aku pikir itu menyenangkan untuk makan bersama

evelyne hanya menunduk tanpa membalas perkataanya

dalam hati evelyne berpikir aku ingin makan manisan tapi evelyne memiliki harga diri untuk tidak mengatakan itu dan hanya

bisa diam dan membisu pada dasarnya evelyne seumuran dengan alice 17 tahun namun evelyne masih terlihat 12 tahun

melihat seorang yang sedang menimba menarik begitu lama eveline merasa lelah dan merasakan sakit di perutnya karena

berdiri terlalu lama. evelyne menyerah untuk mengantri dan berjalan kembali kerumah

evelyne kau tidak ingin airnya?

aku tidak

dengan jawaban singkat evelyne menjawab

alice yang melihat evelyne berjalan menjauh menjadi kesal dan menerobos antrian dan merebut ember dan menimba air

tanpa peduli dengan wanita lain yang mengkritiknya

evelyne berjalan menuju rumahnya dan menggunakan kedua tanganya yang memerah untuk mengeruk salju di depanya dan

memasukanya kedalam ember dan ketel yang ia bawa. evelyne berjalan ke perapian dan menggantung ketel di samping lalu

menunggunya sampai salju di ketel meleleh dan menambahkan salju yang ada di ember ke dalam ketel

evelyne mendesah melihat air di dalam ketel mulai menghangat lalu dengan tangan gemetar evelyne menuangkan air ke

dalam gelas dan meminumnya. air hangat menyentuh langity langit mulutnya dan mebuat tubuh dinginya yang menggigil

menjadi lebih hangat. evelyne membawa kembali ember dan mencoba mengambil lebih banyak salju di halaman dan

mendapati sebuah kendi besar berisi air bersih di samping pintu rumahnya, secara kasar evelyne mengerty siapa yang

menaruhnya disitu tapi tidak yakin tapi evelyn juga tidak ada niat untuk menggunakan air yang tidak tahu siapa yang

menaruhnya disana jadi evelyne mencoba mengambil salju lainya berpikir salju di halaman rumahya itu mungkin kotor

evelyn mencoba menrontokan salju di atap rumahnya dan meletakan ember disana menyodok atap dengan gagang sapu

dan membuat salju longsor dan memenuhi embernya

evelyn yang membawa ember yang terisi dengan salju mendapati ayahnya berdiri di pintu, evelyne mendongak ke atas dan

melihat ayahnya

apa yang kau lakukan

sambil dengan wajah mengantuk menggosok matanya dengan tangan kirinya ayahnya bertanya

. um aku hanya membutuhkan sedikit air

... dengan salju

...

evelyn berjalan dan melewati ayahnya membawa ember dan memasuki rumah

hey disini ada air bukan

aku tidak tahu itu air darimana

ayahnya menatap air yang ada di kendi

apa ayah ingin minum air itu

ayahnya menciduk air itu dengan kedua tanganya dan meminumnya

ini air sumur

bagaimana ayah tahu itu

air sumue memiliki bau seperti tanah

ketel yang memanas di perapian mengeluarkan uap putih dan sementara ayah sedang mencuci muka evelyn berkeliaran

mencari keju di rak lemari dan menemukan keju yang di bukung dengan kain linen, evelyne memotongnya kecil dengan hati

hati lali mencincangnya dan memasukanya ke dalam panci, mengambil tepung di karung dan evelyne merengut ketika

mengetahui terlur yang ia simpan telah habis tapi evelyne tetap mengaduk tepung dan keju dan butter dan beberapa bahan

lainya mencampurkan buah buahan dan tanpa menunggu untuk di fermentasi evelyne mengambil piring besi dan

membawanya ke depan rumah, ayahnya yang sebelumnya sedang diluar tidak ada, entah kemana ayahnya pergi, evelyne

mengambil air dan menggosok piring besi itu dengan tanganya lalu membawanya ke rumah dan mengeringkanya dengan

kain handuk tipis kemudian evelyne menaruh adonan diatasnya dan menggilasnya dengan batang kayu dan membuatnya

pipih lalu menambahkan potongan buah buahan kering dan keju lalu menutupnya dan memanggangnya di depan perapian

sambil menunggu itu matang evelyne menggunakan batang besi tipis untuk mengaduk perapian merapikan bara api dari

kayu yang terbakar memerah dan hangat kemudian ayahnya datang dari pintu

ternyata memang itu air dari ashley

sambil meregangkan tanganya ke atas ayahnya mengatakan nama orang yang membuatnya merasa sebal karena itu adalah

orang yang usil dan selalu suka ikut campur urusan orang lain, disisi lain itu adalah orang yang baik hati namun perilakunya

yang terlalu peduli membuat evelyne merasa tidak nyaman karena sifat evelyne adalah seorang pemalas dan tidak suka

bersosialisasi, evelyne menjadi seperti itu sejkak ibunya pergi dari dunia ini

evelyne aku tahu kau tidak begitu menyukainya tapi itu tetaplah orang yang baik kita harus membalas kebaikanya

... aku tahu

untuk beberapa alasan evelyne menatap ayaqhnya dengan curiga ketika ayahnya duduk di kursi dan mengambil keripik

sambil memakanya

ada apa?

tanpa menajwab pertanyaan ayahnya evelyne mengambil teko kecil dan mengisinya dengan air panas dari ketel dan

menaruhnya dimeja di depan ayahnya lalu mengambil sebuah kotak besar berisi daun teh merah, ketika evelyne hendak

membukanya bau harum dari daun teh kering menggelitik hidungnya dan evelyne menghirupnya mendekatkan wadahnya ke

hidungnya evelyne menaruhnya di meja dan menggunakan sendok ynag ada di dalam kotak itu untuk menuangkan daun teh

ke dalam teko lalun menutup kotak tersebut dan mengikatnya dengan kain kring yang halus. itu adalah barang memwah

yang hanya dimiliki bangsawan yang evelyne bawa sebelum kepindahanya ke desa bersama ayahnya

evelyne mencuci gelas itu di depan rumah dan menaruhnya di meja setelah dikeringkan dengan handuk, air berwarna merah

mewarnai teko dan evelyne menuangkanya ke dalam gelas kecil khusus untuk teh

sejujurnya aku lebih suka gelas bir yang besar

ini lebih cantik

dasar anak perempuan

evelyne melihat ke arah perapian dan mengambil roti panggang yang ia buat itu amsih panas tapi terlihat enak meskipun

dengan bahan seadanya dan dibuat dengan malas itu masih terlihat enak evelyne memotongnya dengan pisau dan

membaginya menjai enam bagian. itu adalah roti bundar seperti roti turkey dengan keju dan buah buahan di dalamnya

itu pada dasarnya sedikit gosong dan tidak terlalu manis tapi ayahnya memakanya tanpa mengatakan apapun hanya

memakanya seperti biasa, dalam hati evelyne berpikir mungkin jika evelyne menyajikan tanah liat ke ayahnya apa ayah akan

memakanya juga, hal seperti itu terbesit di dalam kepalanya dan evelyne penasaranm tapi meski begiotu evelyne tidak ada

niatan sedikitpun untuk mencoba hal seperti itu

apa itu tidak enak ayah aku tidak menggunakan telur dan gula

ini enak

evelyne mengetahui ayahnya mungkin akan berkata begitudan kemudian evelyne juga memakan rotinya seperti ayahnya

dan evelyne terkejut dengan hasilnya karena itu memang enak, siapa sangka makanan yang dibuat dengan malas bisa

menjadi makanan yang cukup enak

yah itu dibuat dari buah buahan

ketika memakanya evelyne merasakan sesuatu mengganjal di mulutnya evelyne itu mungkin karena buah kering yang

mengeras tapi ketika evelyne menguynahnya mulut evelyne dipenuhi rasa pahit yang membuat evelyne berhenti

mengunyah, evelyne yang memiliki perasaan tidak mengenakan mengambil cangkir teh dan mendekatkanya kemudian

evelyne menggunakan tanganya untuk meludahkan biji anggur dan menaruhnya di meja menggunakan kain di kepalanya

untuk mengelap tanganya lalu meminum teh

kau benar benar jorok bukan

...

evelyne terbatuk ketika meminum teh buatanya teh yang hangat di musim dingin membuat perasaanya menjadi

bersemangat

ayah aku ingin membeli keju gula dan minyak

apa itu sudah habis

iya

kalau begitu beli saja

untuk beberapa saat evelyn terdiam

apa boleh

kenapa memangnya kalau mau beli ya beli saja

tapi uangnya sedikit

nanti aku akan berburu dan menjualnya ke toko

apa ayah tidak ingin membeli bubuk mesiu

tidak

aku juga ingin membeli biji bunga matahari apa boleh

...iya tapi apa itu berguna itu hanya bunga

aku hanya ingin sebentar lagi musim semi besok seharusnya tidak ada salju

tapi jika biji bunga matahari dihutan ada banyak kupikri itu pemborosan utnuk membeli biji belaka jadi nanti cari saja di

hutan bersama saat berburu

ahh baiklah

setelah sarapan evelyn membereskan peralatan makan dan menyimpanya di lemari seperti biasanya itu adalah lemari yang

keropos dan kacanya pecah dan ayahnya mengambil kendi dan senapan yang ia taruh di pinggir jendela kamarnya

menggunakan kain untuk mengelap senapan itu sementara evelyn mengambil uang yang disimpan di kotak kayu di lemari

ayahnya dan keluar rumah berjalan di ataran rumah yang kecil dan gang sempit menuju toko di desa. itu adalah

pemandangan yang tidak menyenangkan utnuk dilihat ketika di pagi hari ada orang yang menggoda gadis gadis di bar

mereka adalah pemburu seperti ayahnya tapi ayahnya tidak pernah melakukan hal seperti itu ketika di bar saat makan

bersama evelyn. evelyn melihat ashley membawa keranjang evelyn tahun kemana arah tujuanya, itu adalah barter

membawa kentang untuk berbelanja karena tidak punya uang

evelyn kau juga akan berbelanja apa yang akan kau beli

aku mau beli keju gula dan minyak

aku punya banyak minyak dirumah nanti akan kubaikan

benarkah aku akan sangat berterimakasih kalau begitu minyak dirumahku habis

dan kamipun smapai di toko satunya di desa itu adalah toko serba ada yang menjual maca m macam kebutuhan rumah

tangga dan toko itu biasanya akan disuplai oleh pedagang yang datang dari kota atau desa lain setiap bulan ketika musim

semi

evelyn mengantri di tempat pertama dan ashley menunggu di belakang evelyn ketika mereka sedang menunggu pedagang

mengambil keju untuk evelyn seseorang datang, itu adalah seroang prajurit berbadan bear tidak gemuk dan berjenggot

mengenakan topi melengkung terlihat seperti orang kaya ia menggunakan tanganya yang kasar untuk menyingkirkan ashley

dan menggunakan kakinya untuk mendorong evelyn kesamping. evelyn yang didorong hampir jatuh lalu pria itu mengambil

uang dari saku bajunya dan menaruhnya di meja pedagang dan mengambil roti dan apple lalu mengambil rokok di mulutnya

dan menatap ashley ashley yang ditatap memiliki bahu yang gemetar pria itu meringis lalu menyemburkan asap rokok ke

muka ashley dan aslhey mengibaskan tangan kananya untuk menghilangkan asap rokok itu dan pria itu pergi begitu saja

pedagang memberikan barang pesanan evelyne namun evelyne tidak pergi begitu saja dan menunggu di belakanr ashley

yang ashley bawa adalah barang yang sama dengan apa yang evelyne beli

aku akan membawanya sendiri lebih menyenangkan seperti ini

dalam perjalanan pulang semuanya aman dan evelyne kembali kerumahnya sementara ashley juga kembali kerumahnya

evelyne yang kembali membawa barang belanjaan menyimpanya di lemari yang sama

evelyne apa kau tahu dimana perginya bubuk mesiu miliku

ayahnya datang dan bertanya sambil membawa senapan yang ia bersihkan dengan kain sebelum evelyne pergi

aku sepertinya menghabiskanya untuk menyalakan perapian tadi pagi

ayahnya yang mendegar itu menggaruk kepalanya dengan putus asa dan melemparkan senapan yang ada di tanganya ke

kamarnya

pergi ke dapur dan mengambil keranjang dan menggendongnya

ayah apa kau akan pergi berburu merskipun tidak ada senapan

aku tidak akan berburu aku akan mencari sayuran utnuk dijual utnuk membeli bubuk mesiu yang kau habiskan

kalau uang aku masih ada aku tidak jadi membeli minyak jadi seharusnya masih bisa membeli bubuk mesiu

....

evelyn merogoh kantongnya dan mengeluarkan uang sisa belanja

[maaf banyak typo dan tanda baca kurang nanti saya perbaiki. rencana update sebanyak banyaknya tapi kayanya gak bisa setiap hari deh]


CREATORS' THOUGHTS
Riko_Wahyu_aji Riko_Wahyu_aji

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation! and i love all something aethetic and vintage

next chapter
Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login