Download App
100% Espalda / Chapter 5: PART 5

Chapter 5: PART 5

Cus...

Darah Darah cukup deras membasahi selimut itu.

"Reyhan.." ucap Bella dengan tangan gemetar melihat tangan Reyhan mengeluarkan darah menahan silet yang hendak melukai Kana.

"Apa yang kau lakukan Bella kau bisa melukainya." Ucap Reyhan tak menghiraukan denyutan di tangannya yang terluka.

"Di.. dia.. dia.." kata Bella tergagap dengan pandangan tidak fokus seperti orang linglung.

"Dia apa Bella jawab yang jelas." Kata Reyhan tegas

" Dia mencoba mendekatimu, dia jalang yang mencoba merebut mu dariku Reyhan, dia jahat, dia mau merebut mu." Teriak Bella histeris sambil menunjuk-nunjuk Kana

" Tenangkan dirimu Bella jangan seperti ini, TIO.. TIO.. " panggil Reyhan hingga Tio yang di luar pun masuk ke dalam.

"Ada apa tuan muda." Tanya Tio membukukan badan

"Mana obat Bella cepat berikan padaku." Pinta Reyhan dengan segera Tio memberikan sebotol obat kepada Reyhan.

Semua tak luput dari pandangan Kana yang masih syok tak berbicara.

"Ini Bella minum." Perintah Reyhan dan dituruti oleh Bella

Tak berselang Lama Bella mulai tenang dan tertidur. Reyhan segera mengangkat Bella dan membaringkannya di ranjang tak jauh dari Kana.

" Tio kenapa kau tidak mengawasi Bella dengan benar Hah." Ujar Reyhan menatap Tio tajam.

"Saya disuruh menunggu di luar oleh Nona Bella tuan, dia bilang hanya mau mengambil plaster untuk luka anda dan akan segera keluar." Ujar Tio tak berani Menatap Reyhan.

"Kau tau jika saja aku tidak ketinggalan Handphone di sini Bella bisa melukai Orang Tio, apa gunanya Papa mempekerjakan kau disini dan Menyekolahkanmu kalo kerjamu tidak becus Hah.." seru Reyhan mengacak-acak rambutnya.

"Maaf tuan kesalahan ini tidak akan saya ulangi lagi."  Ucap Tio membukukan badannya

" Ya sudah kau tunggu Bella sadar dan langsung bawa dia pulang, nanti aku yang mengurus sisanya." Perintah Reyhan.

"Baik tuan." Kata Tio mendekati Ranjang Bella.

"Kana saya minta maaf soal yang dilakukan Bella padamu tadi, tolong jangan dimasukan di hati." Seru Reyhan tulus.

" Tapi semua juga karna kau Kak, kak bela tak mau kau dekat-dekat denganku padahal selama ini aku gak ada niatan untuk mendekati kakak." Terang Kana mengeluarkan unek-uneknya.

"Hah.. Kana dengar, Bella adalah adikku dia memiliki gangguan kecemasan yang berlebih, dia tidak suka orang baru karna dia pernah di tipu oleh sahabatnya sendiri. Dia sekarang hanya mempercayaiku dan bergantung padaku jadi kumohon mengertilah." Terang Reyhan sambil menatap mata Kana dalam sampai yang di tatap salah tingkah.

"Ehmm.. baiklah tapi tolong Kak Reyhan harus menjelaskan pada Kak Bella kalo aku gak ada niatan untuk mendekati Kak Rey atau merebut kak Rey sedikitpun." Seru Kana

"Sebegitu yakinya kau tak tertarik padaku." Ucap Reyhan mendekatkan memperhatikan wajah Kana intens hingga muka Kana memerah seperti kepiting rebus.

"Ii. Iya aa.. ak..aku yakin." Jawab Kana terbata-bata

" Baiklah." Ujar Reyhan menjauhkan wajahnya dari Kana.

"Loh Kak Reyhan ada di sini." Kata Bima yang Baru masuk sambil menenteng pesanan Kana.

"Iya aku mau mengambil Handphone ku yang ketinggalan." Seru Reyhan mengambil Handphone di atas meja.

"Nih Kana makan dulu katanya tadi laper" Ujar Bima menyerahkan pesanan Kana.

"Makasih Bim." Ucap Kana memakan pecelnya dengan lahap.

"Tuan, nona Bella sudah bangun." Kata Tio dari samping ranjang Bella.

"Ya sudah bawa Bella pulang dulu aku akan pamitkan kalian pada guru piket." Seru Reyhan mendekati Ranjang Bella.

"Kau istirahat dirumah Nanti Aku langsung pulang." Kata Bima mengusap kepala Bella penuh kasih saya. Kana yang melihat pemandangan langka itu sampai melongo.

"Bener ya Rey, Janji." Kata Bella menatap mata Reyhan.

"Iya aku janji, sekarang pulanglah dengan Tio." Kata Reyhan

" Baiklah, Tio ayo pulang" kata Bella berjalan hingga melewati Kana dengan Tatapan tajam.

Membuat Kana yang sedang makan tertunduk takut.

"Kana kenapa gak lanjutin makanya?." Tanya Bima heran

"Aku sudah kenyang Bim." Ujar Kana mengaduk aduk makannya pelan.

" Sini makanannya jangan di mainin, mubasir." Kata Bima mengambil alih makanan Kana dan memakannya dengan lahap sampai belepotan.

" Ih kamu jorok banget sih Bim makan aja kayak anak kecil, belepotan semua." Kata Kana membersikan bibir Bima dengan tisu yang ada di meja.

"Hehehe abisnya enak Kan, kamu yakin gak mau lagi ni aku abisin ya." Seru Bima melanjutkan makannya.

"Iya abisin aja aku udah kenyang." Kata Kana tersenyum tanpa memperdulikan satu mahluk lagi yang masih menatap mereka dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Hm.. kalo mau pacaran lihat kondisi ingat masih ada orang lain disini."  Ujar Reyhan datar.

"Eh kami gak pacaran kok kak Rey, ya kan Bim." Kaya Kana menyenggol bahu Bima pelan.

"Iya." Jawab Bima tanpa mengalihkan pandanganya

"maaf kak sampai lupa kakak masih disini" kata Kana tak enak hati.

"Ya sudah aku mau ke kelas dulu." Kata Reyhan berlalu

"Tumben kamu gak berantem sama dia!?" Seru Bima yang sudah selesai makan dan meminum air es Kana sampai habis.

"Emang aku harus berantem setiap ketemu dia gitu, gak boleh akur." Ujar Kana malas.

"Ya enggak sih tapikan biasanya kek kucing dan anjing." Tungkas Bima

"Oh iya Kan kita dapat satu kelas sama Hanin." Kata Bima mengalihkan topik pembicaraan.

"Wah bagus tuh." Kata Kana senang.

"Abis ini kita harus daftar ekskul udah ada rencana mau ikut ekskul apa? Kalo aku sih tetep sama ekskul renang" Tanya Bima

"Aku mau ekskul teater aja Bim keknya seru." Jawab Kana menerawang.

" Gak mau lanjutin Ekskul Pramuka?." Kata Bima

"Ga ah Bim udah cukup kemarin tersesat di hutan." Jawab Kana nyengir.

"Kamu sih ngeyel cari jejak sampe gak liat peta." Ujar Bima memutar bola matanya mengejek.

"Iya itu karna saking semangatnya waktu itu." Ucap Kana terkekeh

"Tau gak Seberapa Cemasnya Tante waktu pembina Nelpon ngabarin Kamu hilang, dia hampir serangan ginjal Kan." kata Bima tertawa

"Ihh mana ada serangan ginjal bego." Ucap Kana Menoyor kepala Bima kesal namun dengan diiringi tawa yang renyah.

"Kan Tante gak ada Riwayat penyakit Jantung, ya jadi Serangan ginjal dong hahaha." Balas Bima Menoyor kepala Kana.

" Tau ah Kamu ini ada-ada aja." Kata Kana tersenyum

"Tuh kan kalo senyum gitu kan enak, dari tadi aku liat kamu pucet dan dak semangat banget emang ada masalah apa di Kan?." Tanya Bima menggenggam tangan Kana.

"Aku Gak apa-apa Bim cuman lagi capek aja." Kata Kana mengelak.

"Yakin Kana kamu gak lagi Nyembunyiin sesuatu dari aku." Seru Bima menatap Mata Kana Intens membuat Kana Gugup

Ting.. Ting..

"Ih Bim kita ke kelas yuk udah masuk tuh." Kata Kana mengalihkan pembicaraan.

"Yakin mau langsung masuk gak mau istirahat lebih lama!?." Tanya Bima tak yakin

"Iya aku udah kuat kok kan udah di kompres tadi jadi rada  mendingan" kata Kana meyakinkan

" Yaudah ayo ke kelas." kata Bima setelah  Kana selesai membenahi ranjang.

Mereka menjalani hari yang cukup lancar.


next chapter
Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C5
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login