Aku menoleh sekilas ke arah Kakek. Apa harus aku katakan padanya kalau Rea menghilang? Cepat atau lambat Kakek akan menyadari itu.
"Aku akan keluar dulu sebentar," jawabku akhirnya.
"Rea ke mana?"
"Dia sudah tidur."
Kakek mengangguk dan tampak kembali berbicara dengan Om Fred. Aku segera meninggalkan mansion, membiarkan sisa-sisa acara itu diurus oleh orang-orang mansion.
Kepalaku makin berdenyut. Beberapa kali aku menghubungi keamanan di mansion, tapi mereka belum kunjung juga menemukan Rea. Ya Tuhan, sebenarnya dia di mana? Aku sangat khawatir apalagi dengan kondisi kandungannya yang sudah membesar. Please, Rea. Come back.
Pikiranku semakin kacau. Aku mengemudikan mobil tak tentu arah, mengelilingi kota-kota Jakarta. Bahkan aku minta Ruben untuk mencari informasi ke hotel-hotel.
"Bu Rea, pergi lagi, Pak?"
"Iya. Mia datang di acara baby shower kami. Dan semua kacau."
"Mia Mahen?"
"Siapa lagi?! Wanita sinting itu terus mengganggu hidupku! Cari info keberadaan Rea."