Seperti yang sudah diduga. Mau di dunia manapun murid baru pasti akan selalu menarik perhatian penduduk kelas, mau itu pria atau wanita semuanya mengerumuni Mash disetiap sisi membuat Mash sedikit kerepotan.
Padahal disaat yang sama Mash merasa senang, di dunianya dia hanya selalu berada di Lab untuk membantu para anggota Chaldea dalam penelitian mereka tentang Demi-Servant.
Tapi Mash tidak keberatan, karena dia memiliki hati yang terlalu polos dan lembut.
Dan disini dia sedang dikerumuni oleh siswa-siswa dikelas ini dan diberikan banyak pertanyaan tentang dirinya.
Meski sedikit kerepotan tapi dia tetap menjawab beberapa pertanyaan yang menurutnya masih dalam batas untuk pertanyaan umum.
"Mash apa kau benar-benar sepupu Xuanyu?"
"Seperti apa Inti Roh mu?"
"Yah. Aku dan senp-, maksudku Xuanyu adalah sepupu." Dia nyaris menggunakan 'Senpai' untuk menyebut Xuanyu. Padahal pada saat yang sama dia tidak bisa disalahkan lagipula itu memang ciri khasnya untuk menyebut orang lain sebagai senpai.
"Dan tentang Inti Rohku. Itu adalah Spirit tipe alat yang berfokus dalam pertahanan." Mash tidak menjelaskan semuanya, sebab Xuanyu telah mengajarkannya bahwa di dunia ini kita tidak boleh memiliki kebiasaan langsung menunjukkan kekuatan kita.... Kecuali jika kau merasa sudah cukup kuat untuk pamer.
◇
Beberapa bulan telah berlalu, Mash dan Xuanyu hanya menghabiskan waktu dengan berlatih dan mengontrol kekuatan roh ditubuh mereka. Xuanyu juga menemukan tentang Mash yang sama sekali tidak akan mendapat teknik roh dari Cincin Roh yang dia punya.
Dan disaat yang sama Xuanyu telah menerima barang yang dia inginkan dari Xu Sanshi sebagai imbalan dari menyembuhkan matanya.
Awalnya Xuanyu menggunakan Tulang roh yang dia terima untuk dijadikan bahan eksperimen. Apakah dia bisa membagi atribut pada tulang roh ataukah tidak!? Yang ternyata bisa dia lakukan, meski dia harus mengorbankan hampir seluruh kekuatan Roh ditubuhnya.
Dan setelah dia membagi atribut yang ada di tulang, dia menyimpannya di sistem untuk digunakan dimasa depan.
Oh iya, dia juga masih berteman dengan Yuhao. Walaupun Yuhao sedikit canggung ketika dia mendekatinya, namun perlahan-lahan pertemanan mereka kembali seperti semula.
Sayangnya dia belum memperbaiki hubungannya dengan Xiao Xiao. Tapi Xuanyu tidak terlalu memperdulikan hal ini. Mereka juga hanya kenal secara kebetulan, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika hubungan mereka tidak diperbaiki.
.....
Sekarang di kelas.
Guru Zhou sedang membagi murid-murid dalam bentuk grup guna menghadapi tes yang akan diadakan sebentar lagi.
"Yuhao, Wang Dong dan Xiao Xiao. Kalian akan berada dalam satu Tim... Kemudian Xuanyu dan Mash, kalian hanya akan menjadi tim yang terdiri dari dua orang saja, sebab kita tidak memiliki siapapun untuk ditambahkan kedalam tim kalian..... Tapi Ibu yakin kalian pasti bisa mengatasinya dengan kekuatan kalian."
Xuanyu mengerti dengan apa yang disampaikan Guru Zhou. Lagipula dia dan Mash merupakan orang luar dalam plot dunia Douluo Dalu, jadi wajar jika mereka tidak memiliki anggota lain.
"Dengar! Ibu mau kalian semua lulus dan tidak ada yang tertinggal, tunjukkanlah hasil latihan kalian selama ini. Paham!?"
"YA" (Semua siswa dikelas)
"Oke, kalian semua istirahat sana dan bersiap untuk pelajaran besok..... Kecuali Yuhao, Wang Dong Xiao Xiao dan Xuanyu, kalian tetaplah di kelas." Guru Zhou berkata dengan tegas membuat para murid kecuali yang namanya disebutkan ditambah dengan Mash yang menunggu Xuanyu segera bergegas keluar.
Setelah semua murid keluar kelas, seketika ruangan menjadi hening.
"Apa kalian bermain-main dengan Ibu?" Guru Zhou mengeluarkan beberapa kertas formulir dan membantingnya di meja.
"Kalian bertiga di tim yang sama memilih Departemen kontrol, lelucon macam apa ini.... Dan Xuanyu apa maksudmu dengan Departemen Supremacy. Itu bahkan tidak ada dalam pilihan departemen yang ada."
Ketiganya kaget dan saling memandang ketika mengetahui bahwa mereka setim memilih departemen kontrol, tapi langung mengalihkan pandangannya ketika mengetahui apa departemen yang dipilih Xuanyu.
"Oh ayolah Guru Zhou. Aku awalnya ingin memilih Departemen serangan, namun aku juga unggul dalam pertahanan dan ketika aku memikirkannya kembali, ternyata aku juga bisa menjadi tipe kontrol dan kelincahan.... Jadi mau tidak mau aku menulis 'Supremacy' untuk mencerminkan Inti Roh ku..... Haah padahal aku hanya ingin menjadi orang biasa saja, namun sayang sekali karena kekuatanku tidak memungkinkan." Xuanyu menggunakan ekspresi melankolis di kalimat terakhirnya.
Mendengar alasan Xuanyu semuanya menjadi terdiam sampai Wang Dong mengangkat suaranya. "Apa-apaan itu, kenapa dunia ini begitu tidak adil. Disaat yang sama kami hanyalah murid dikelas normal, tapi kenapa perbedaan ini begitu jauh."
Dia mulai stres menerima alasan Xuanyu.
"Wang Dong kau sama sekali tidak mengerti." Ekspresi Xuanyu menjadi lebih melankolis, membuat mereka semua kembali menunggu apa yang akan dia katakan. "Meski memiliki kekuatan yang besar, bukan berarti aku tidak kehilangan sesuatu..... Demi mengejar kekuatan yang selalu kuimpikan, aku mengorbankan hubunganku dengan yang lainnya dimasa kanak-kanakku..."
Xuanyu lalu melanjutkan dengan senyum sedih. "....Untuk menjadi tak terkalahkan...bayarannya adalah menjadi kesepian." Kalimat sederhana ini membuat semua orang sadar dan tercerahkan.
'Benar! Kenapa kami tidak menyadarinya, kesepian yang dialami seorang Xuanyu di puncak, hanya bisa menatap mereka dari atas dan merasakan angin menerpa wajahnya.'
Bahkan Guru Zhou hanya bisa terkejut dan terperangah sesaat sambil memikirkan perkataan Xuanyu. Dan tanpa dia sadari dia menggunakan kalimat lembut yang mustahil muncul darinya. "Begitu yah, maafkan ibu yang tidak bisa memahami dirimu sebelumnya. Ibu akan menyampaikan hal ini kepada kepala sekolah agar kau diizinkan memilih departemen itu meskipun itu sebenarnya tidak ada."
"Xuanyu..." Yuhao, Wang Dong dan Xiao Xiao merasa bersalah ketika mendengar hal itu, terlebih lagi bagi Wang Dong karena dia lah yang membuat Xuanyu mengatakan itu.
"Xuanyu kau diizinkan kembali ke asrama mu."
Guru Zhou hanya bisa mengatakan ini yang dibalas anggukkan dari Xuanyu.
Xuanyu keluar kelas diikuti Mash yang berjalan tepat disampingnya, sisanya hanya bisa menatap punggung Xuanyu yang mencerminkan rasa kesepian bagi orang yang tak terkalahkan.
Oh iya, bagi yang heran kenapa murid di kelas ga nanya soal nama Mash yang agak asing.
Jawabannya, ingat kalau di Soul Land 1 ada Kakek Jack dan Oscar yang penyebutannya agak asing.
— New chapter is coming soon — Write a review