"Sudah, Sayang! Mamah tahu walau kamu yang melakukan hal itu. Tapi, mamah sangat yakin, kamu tak tahu sama apa yang kamu lakukan kala itu. Mamah juga tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Karena semua kejadian itu sudah terlewat, Alfa. Yang bisa Mamah lakukan adalah, Mamah akan selalu berada di sisi anak kesayangan Mamah ini. Mamah yang akan selalu ada untuk kamu, Paham?" Ujar Gabriella menenangkan Alfa yang bersedih.
Mendengar hal ini, semua perasaan Alfa bercampur aduk. Ia senang kalau Gabriella selalu ada di sisinya walau Alfa bersalah. Namun, Ia juga kecewa terhadap dirinya sendiri karena tidak bisa menjadi anak yang baik untuk Gabriella. Atau bahkan, Alfa cenderung menjadi anak di luar harapan Gabriella kalau Ia sudah membunuh seseorang!
"..."
Tak ada balasan dari Alfa. Jujur, Alfa tak tahu harus berkata dan berbicara apa lagi kepada Gabriella. Ia bahkan tak mengerti dengan ini semua. Pikiranya masih sama. Apakah Ia murni seorang pembunuh?