Download App
Dilahirkan untuk kematian Dilahirkan untuk kematian original

Dilahirkan untuk kematian

Author: RhetIM

© WebNovel

Prolog

Seperti manusia pada umumnya di mana ketika kelahiran anak pertama membuat mereka bahagia sebagai orang tua. Namun, apakah benar di perjalanan selanjutnya mereka benar-benar bahagia seperti mula-mula? Mungkin beragam jawab. Pun, sosok bayi juga tidak bisa menentukan di mana ia dapat dilahirkan.

Itulah kilasan dari sebuah bayang-bayang yang tergambar dalam kepala anak seorang laki-laki yang baru saja beranjak remaja. Mungkin tepatnya hendak menginjak usia 17 tahun. Ia bukan sosok Dilan yang digandrungi para wanita. Berbicara soal pasangan pun juga ia sudah ada, meski tak senaif Milea yang terlalu mengkhawatirkan sosok pasangannya.

Hal-hal seperti itu baginya lazim. Terlalu umum untuk dipikirkan. Karena kebanyakan pria di usia remaja pastinya mendahulukan kisah hidupnya untuk percintaan. Dengan begitu, mereka seolah-olah ketika dewasa nanti tidak lagi merasa canggung dalam menghadapi sikap seorang wanita.

Bukan seperti itu. Ada yang lebih membelit benaknya. Ada yang lebih meresahkan dari sekadar buku-buku pelajaran yang ia hadapi untuk saat ini.

"Haruskah kembali terus berulang?!" Selalu itu yang ia tanyakan pada dirinya sendiri.

Seperti hari sebelumnya, sepulang bekerja, Ayahnya terlihat sempoyongan. Obat-obatan keras mengendalikan alam pikirannya. Merusak jaringan saraf. Harusnya ia bisa menunjukkan sikap layaknya seorang Ayah. Bukankah hidupnya harus menjadi contoh anaknya kelak.

Baru saja ia memasuki rumah. Mulutnya meracau-racau tidak jelas. Entah masalah apa yang ia bawa dari luar. Pada akhirnya berujung Ibu selalu menjadi bulan-bulanan atas kata-kata kotornya. Terkadang penyiksaan fisik terjadi bila keinginannya tidak dipenuhi.

Apakah ia tidak melihat anak-anaknya yang masih kecil hanya bisa bersembunyi. Takut menjadi sasaran. Ingin rasanya ia menghancurkan sosok lelaki yang tidak tahu diri itu. Ini keluarga yang ia bentuk dulu dengan ikatan janji suci. Di hadapan mata, ia hanya bisa mengumpat. Memaki. Dalam harapan yang terpendam diselubungi dendam yang teramat, beberapa bait kata ia lontarkan dalam hati. "Tidak ingin seperti dia kelak!"


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login