"Bibi, Bibi juga tidak harus seperti ini." Qiao Mianmian mencoba menenangkan Nyonya Bai dengan suara yang lembut. "Bibi tenang saja, aku rasa putrimu pasti dapat mengerti."
Nyonya Bai menatap lurus kepada Qiao Mianmian, sudut bibirnya sedikit bergerak-gerak, seolah ingin mengatakan sesuatu. Tatapan Nyonya Bai itu seperti sedang mengatakan: Kau adalah putriku.
Tapi, tampaknya Qiao Mianmian sama sekali tidak berpikir seperti itu.
Jawaban Qiao Mianmian membuat beban yang ada di dalam hati Nyonya Bai berkurang sangat banyak. Yang paling ditakutkan Nyonya Bai adalah putrinya yang sudah kembali justru menolak mengakuinya.
Untungnya, putrinya adalah seseorang yang pengertian. Nyonya Bai sekarang merasa bahwa Tuhan memperlakukannya dengan baik. Nyonya Bai tidak hanya dapat menemukan putrinya, tapi juga menemukan putri yang pengertian, penurut, perhatian dan baik hati.