"Baiklah Jo, jangan lama-lama. Aku menunggumu." ucap Nadia mengecup kening Jonathan kemudian meninggalkan tempat.
Setelah Nadia pergi, Jonathan mengambil nafas panjang untuk menenangkan hatinya.
Perasaan sakit dalam hatinya yang begitu dalam telah membuat tubuhnya terasa lemas.
"Aku harus bisa bertahan sampai acara pernikahan Nadia selesai. Aku harus kuat, harus bisa." ucap Jonathan seraya memejamkan matanya.
Berulang kali Jonathan menghela nafas panjang, kemudian keluar dari toilet dan pergi ke tempat di mana pernikahan Nadia dan Jean yang sedang berlangsung.
Jonathan masuk ke dalam dan kembali ke tempatnya di belakang Jean karena dia sebagai pendampingnya.
Setelah acara pembukaan selesai, Penghulu menatap ke arah Jean dan Nadia.
"Di sini sepertinya ada dua calon pengantin Pria, aku jadi bingung siapa pengantinnya dan siapa pendampingnya. Bisakah calon pengantinnya duduk di hadapanku?" ucap Penghulu pada Jean juga pada Jonathan yang belum duduk di kursi di samping Nadia.