Anin dan Hanan kini telah tiba di rumah Hanan. Keduanya mendudukkan diri di atas sofa ruang televisi.
Anin menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Ya Allah... saya masih gak menyangka bahwa umur pak Radit secepat ini.. hiks.." monolog Anin dengan tangisnya.
Hanan mengusap punggung Anin dengan sangat lembut.
"Sabar Anin... sabar... ini sudah takdir... saya juga tidak menyangka pesta malam ini akan memakan korban.. dan bahkan korbannya adalah si pemilik acara itu sendiri... Saya tahu bahwa Radit itu adalah satu-satunya orang yang mencintai kamu dengan sangat baik meskipun kamu lebih memilih saya.." Ucap Hanan.
Anin mengangguk.
"Pak Radit memang orang baik... sore tadi sebelum saya akhirnya pergi ke acara itu bersama dengannya.. dia meminta saya untuk izin terlebih dahulu pada bapak agar tidak terjadi salah paham di antara kita, tetapi saya gagal untuk izin pada bapak karena tadi bapak langsung pergi begitu saja setelah menerima telepon.." ucap Anin.
#Flashback On...
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!
Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!
Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!