Nathan menunjukkan wajahnya yang serius sembari sesekali dia menggaruk alis kepalanya yang sebenarnya tidak gatal. Saat ini dia berpikir mencoba mencari apa yang benda langit semua ini.
"Ayah … " Nathan memanggil sang ayah untuk menanyakan sesuatu yang cukup serius. Tuan Drigory menatap Nathan sembari ia duduk di kursi kayu mewah yang ada di ruang kerja itu. Sebuah kursi dengan ukiran berlapis emas yang ia pesan dari salah satu negara di benua Tenggara. Tak ada satupun perabotan di rumahnya yang tidak memiliki nilai estetik.