Malam hari yang gelap gulita di kota London, suara petir mulai sahut menyahut membuat suasana hati seorang perempuan berasa kacau. Perempuan itu menangis tersedu-sedu ditemani suara petir yang sangat kencang.
"Kenapa hidupku bisa kacau seperti ini? Apa aku tidak mempunyai masa depan dengan pria yang sangat aku cintai?" gumam perempuan itu.
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu yang sangat kencang membuat perempuan itu menghapus air matanya. Ia berjalan menuju pintu apartemen yang sudah ia tempati selama tiga bulan lebih. Pintu terbuka menampilkan Lisa yang baru saja tiba.
"Loh, anak Mama kenapa sedih? Apa kamu memikirkan pria itu?" tanya Lisa.
Rebecca memeluk erat Lisa. "Ma, aku pengen Samuel membuatkan spaghetti untuk aku tapi itu tidak mungkin," jawab Rebecca.
Lisa merasa kesal sekaligus kasihan pada anaknya. Ia merasa benci sekali sama pria bernama Samuel itu.