Pada tahun 2029 dimasa depan,
Indonesia mengalami krisis masalah berkepanjangan diberbagai sektor khususnya di sektor ekonomi.tingkat kejahatan, korupsi, pengangguran serta kemiskinan terus meningkat setiap harinya pada tahun itu.
Hal tersebut tentunya memakan banyak korban tidak bersalah terlebih lagi orang orang dari kaum bawah.perpecahan dan perang dingin antar masyarakat juga tidak luput hadir ditengah-tengah kekacauan tanpa akhir itu.ditambah pemerintahan saat itu yang sangat kewalahan mencari solusi untuk mengatasi masalah yang terus menerus terjadi,karenanya banyak rakyat jelata hanya bisa berharap tanpa adanya kepastian.
Tahun itu menjadi tahun terburuk dalam sejarah bagi masyarakat Indonesia.tidak ada solusi dan pemerintah kehabisan akal.penyakit kesengsaraan terus mengakar menjadikan indonesia berada di titik terendah kehidupan dunia.
Sampai pada akhirnya,dihari yang gelap dalam ombak keputusasaan itu muncul secercah harapan tidak terduga dari seorang wanita.
"Ini adalah awal perubahan.saya akan bertanggung jawab serta mengambil bagian atas negara ini.karena itulah,mari kita buat langkah baru dan merombak tujuan lebih tinggi.negara ini memang sudah rusak tetapi belum hancur.masih ada jalan untuk bangkit begitupun masih ada kesempatan untuk memperbaiki segalanya."ungkap Drs.Sri Wijaya N.A ditengah rapat dewan.
"Hei,apa anda sadar apa yang anda katakan?bagaimana anda mengambil bagian ketika anda sendiri bukan siapa-siapa?!"tegur salah satu dewan.
"Negara ini adalah negara demokrasi.rakyat berkuasa penuh atas pemerintahan.saya memang bukan siapa-siapa dan bukan juga dari keluarga terpandang tetapi saya adalah salah satu rakyat dari beribu-ribu orang di negara ini yang tidak bisa berdiam diri menonton kesengsaraan orang lain.saya tidak ingin menjadi orang penakut ataupun menjadi bagian dari mereka yang memakai kepercayaan serta harapan semua orang dalam sebuah kekuasaan demi mensejaterakan diri sendiri.oleh sebab itulah,saya bisa berdiri disini.saya datang dengan gagah berani untuk membuat perubahan...bukan mencari cara untuk mengatasi masalah."jelasnya membuat dewan itu membisu.
"Lalu apa yang membawa anda kemari,Drs.Sri?apa tujuan anda?apa ada sesuatu yang anda butuhkan?"tanya seorang dewan lain bernama Hartono.
"Tentu,saya datang kemari karena ingin menawarkan sesuatu dan meminta sesuatu kepada kalian."
"Apa yang ingin anda tawarkan kepada kami,dr.sri?"
"Dharta Mada."
"Apa?!"
Seketika itu juga ruang dewan heboh karenanya.suara-suara perdebatan dan pelemparan-lemparan pendapat mulai mengema diseisi sudut ruangan bagai sebuah nyanyian wajib diruangan itu.mereka tahu jelas apa itu 'dharta mada' dan sangat mustahil untuk mewujudkannya.tidak mungkin seorang wanita seperti Drs.Sri yang bukan 'siapa-siapa' itu dapat mewujudkannya.
Brakk!
"Diam!"teriak ketua dewan yang bernama Ahmad Sution.
"Hentikan kebiasaan itu dan fokuslah pada topik kali ini!sekarang kita sedang berada diambang krisis dan tidak punya waktu untuk berdebat!jika aku mendengar sekali lagi perdebatan diruangan ini,bersiaplah untuk keluar dari jabatan kalian masing-masing saat itu juga!"ancamnya tegas kepada seisi ruangan.
"Baiklah,Drs.sri mari kita lanjutkan."ucap seorang dewan bernama Bramono.
"Sekarang beritahu kami apa yang anda yang anda butuhkan dari kami?jika itu mungkin,kami bisa mengabulkannya saat ini juga."tawarnya penuh keyakinan.
"Kepercayaan dan kerja sama.saya butuh bantuan untuk memperbaiki negara ini."
***P0***
Tuttt...tutt..tutt...clek!
"Halo."
"Aku sudah mendapatkannya."cetuk wanita itu."aku akan mengirimnya besok,sebaiknya kau tepati janjimu sekarang."
"Ok,aku akan menepatinya.kuharap kau dapat dipercaya Drs.Sri."
"Terserah padamu mau percaya atau tidak,yangku inginkan sekarang adalah senjata itu.kirimkan lokasinya tepat setelah panggilan ini berakhir.aku benci dipermainkan,camkan itu!"
"Hahaha...Ambisius sekali.kau membuatku takut tahu...ups,bohong deh.hehe..."
"..."
"Tenang saja dokter Sri,kali ini aku tidak akan bermain-main dulu.aku tahu kau sedang membuat sesuatu yang menarik sekarang.jadi sementara aku akan pergi berlibur sambil menunggu proyekmu selesai.aku ingin melihat...bagaimana caramu memperbarui bangsa ini."ucapnya membuat dokter Sri menyeringai.
"Kau duduk dan saksikan saja seperti anak baik.ini akan menjadi sangat menarik..."
Tutt...
"dan membunuhmu."
---Prolog 0 end---