Arani tampak gelisah dalam tidurnya. Ia terbangun dengan perasaan yang sangat aneh. Seumur hidupnya Ia tidak pernah merasakan seperti ini. Ia merasa sangat bergelora seperti debur ombak di lautan yang luas. Keringat seakan terus menetes membasahi tubuhnya. Arani menggeliat Ia merasakan tubuhnya sangat gatal. Jonathan tampak melirik tubuh istrinya yang sudah menggeliat - geliat seperti cacing kepanasan.
Arani tidak mengerti apa yang sedang dirasakannya sehingga kemudian Ia berteriak, "Nathan.. apa yang terjadi pada tubuhku?" Kata Arani sambil melepaskan jubah kamarnya.
"Kau kenapa ?" Jonathan berlagak bodoh sambil menghampiri istrinya. Ia masih memasang wajah keheranan sambil menatap istrinya.
"Aku tidak tahu.. mengapa rasanya panas sekali.. " Kata Arani sambil memegang tangan Jonathan dan menariknya. Jonathan duduk di sisi ranjang sambil membiarkan tangan Arani memegang tangannya.