Download App
15.64% CINTA SEORANG PANGERAN / Chapter 215: Putri Lili (2)

Chapter 215: Putri Lili (2)

Merasa kalah Putri Lili lantas menghadap ke arah Pangeran Thalal. "Yang Mulia, Anda tahu hamba tidak mungkin merendahkan Yang Mulia. Perkataan istri Yang Mulia sangat menyakitkan"

Pangeran Thalal tersenyum sambil tetap memegang tangan Cynthia. "Ada pepatah yang mengatakan kalau Kita tidak ingin digigit janganlah mengigit duluan."

"Mengapa Yang Mulia bicara seperti itu. Hamba hanya mempertahankan apa yang telah menjadi hak hamba. Hamba adalah wanita yang telah dipersiapkan kerajaan untuk menjadi pendamping Yang Mulia. Mengapa Yang Mulia hanya memandang sebelah mata terhadap Hamba??" Putri Lili menatap dengan tajam. Hatinya geram bukan kepalang.

"Aku tidak mencintaimu? Apakah itu bukan suatu alasan ?" Pangeran Thalal menjawab dengan pendek.

Mata Putri Lili langsung berkaca-kaca. Ia terlihat sangat sedih. "Hamba akan menikah dengan Yang Mulia. Hamba akan menjadi istri yang Mulia. Mengapa Yang Mulia begitu menyakiti Hamba"


CREATORS' THOUGHTS
gita121 gita121

Mohon Maaf Lahir dan Batin kepada semua Readers. Apabila ada alur cerita yang kurang berkenan atau terlambat update karena keterbatasan waktu.

Semoga tetap setia menikmati ceritanya dan tidak pernah bosan memberikan saran dan kritik yang sifatnya memotivasi.

next chapter
Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C215
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login