Pangeran Husen menarik nafas dulu sebelum Ia menjawab telepon istrinya, "Assalmualaikum, Elisa.. manisku. Apa kabarmu ? Aku sangat merindukanmu" kata Pangeran Husen sambil melirik ke arah Putri Avantika yang masih terbaring.
"Manis.. manis.. apanya Yang Mulia ? Apakah Yang Mulia sudah tidak ingat lagi kepada hamba ? Sampai tega meninggalkan hamba sendirian di sini? Hamba teleponpun baru sekarang mengangkat. Memiliki tambahan dua istri yang begitu cantik jelita, siapalah hamba ini. Hanya debu di padang pasir" Kata Putri Elisa sambil menangis.
"Jangan berkata seperti itu Sayangku. Aku mencintai kalian bertiga. Kalian semua adalah permataku. Aku tidak membawamu karena khawatir kau akan kelelahan. Tunggulah disana, Aku akan menjemputmu kemari" Kata Pangeran Husen dengan lembut.
"Menjemput hamba? Apa maksudnya? Bukannya Yang Mulia akan pulang kemari ? Dan tinggal di Azura?" Kata Putri Elisa dengan terkejut.