Dan Alena tahu ketika suaminya sering melirik ke arah Putri Kumari. Lalu dengan wajah judes Alena mendesis di telinga suaminya. "Aku pikir saingan terberatku adalah Putri Rheina tetapi ternyata bukan.." Kata Alena sambil merasa panas melihat suaminya tampak tertarik dengan istrinya yang lain.
Nizam malah tersenyum sambil balas berbisik, " Ketahuilah.. Putri Rheina tidak ada apa – apanya. Musuh yang memperlihatkan permusuhannya lebih aman dibandingkan musuh yang bersikap manis tetapi beracun" Kata Nizam sambil masih melirik ke arah Putri Kumari.
"Tetapi mengapa ?" Alena mengerutkan keningnya.