Pangeran Thalal menyuruh pria itu berlutut dan Ia lalu menodongkan pistol di kepala orang itu. Suasana tampak tegang. Para penjaga segera bersiaga di setiap sudut rumah. Bahkan pintu gerbang langsung di tutup rapat, beberapa sniper berjaga di setiap teras atas dan di atas pohon. Pangeran Thalal dan semua penjaga mengenakan earphone di telinga mereka untuk memudahkan berkomunikasi.
Ia sudah berdiskusi dengan Nizam, Amar dan Arani tentang kemungkinan penyerangan ini. Tadinya Pangeran Thalal berharap tidak ada tetapi kemudian ketika ada seorang bule yang tiba – tiba meloncat ke arahnya membuat Ia menjadi terkejut dan herannya Ia bisa mengelabui para snipernya yang bersiaga sejak subuh.
Pangeran Thalal menerka kalau si bule itu sejak semalam sudah berada di atas pohon.
"Siapa kau ? Katakan kepadaku ? atau isi kepalamu akan berhamburan keluar " kata Pangeran Thalal sambil tetap menodongkan pistolnya ke kepala si bule itu.