"Kau jangan mempercayai Kakak Barry. Sekarang Aku mengerti sekarang, Mengapa Kau begitu yakin kalau Pangeran Nizam akan menikahimu. Kakak Barry sudah melakukan pemahaman yang salah padamu. Mengapa Kakak Barry begitu kejam.
Dia seringkali mengorbankan aku untuk kepentingannya, Aku masih bisa tahan. Nyawaku berulang kali hampir melayang ketika harus melenyapkan musuh - musuhnya. Aku juga dijadikan umpan untuk menjerat para wanita agar dapat memberikan informasi yang dia inginkan. Aku masih bisa tahan. Aku tidak perduli dengan nyawaku sendiri.
Tetapi sekarang dia memanfaatkanmu. Dia sedang mencoba memanfaatkanmu, adikku. Tolong Aku, jangan kau ikuti semua perintahnya. Dia tidak akan pernah memperdulikan orang lain. Dia tidak punya hati. Dia hanya perduli pada dirinya sendiri. Dia tidak punya cinta untuk siapapun" Pangeran Abbash semakin gelisah ketika perkiraannya selama ini tentang keterlibatan kakakknya itu semakin terbukti