Alena berbaring dengan nyaman di ranjang yang empuk, dan Nizam tampak chating dengan Arani. Ia menyesal Arani terluka saat Ia memerlukan dirinya. Hari masih pukul empat sore waktu Amerika. Ia melihat Alena sudah tertidur dengan lelap. Nizam mengelus kepalanya dengan lembut. Alena tidak tahu kalau mereka tidak pulang ke apartemen karena Nizam tidak ingin melihat Pangeran Thalal yang terluka karena dipukuli oleh dirinya. Ia tidak mengira kalau di restoran Ia akan mengalami kejadian yang tidak terduga.
Nizam berpikir sangat keras. Mobil yang menguntit mereka jelas bukan dikemudikan oleh orang-orang profesional. Menguntit dengan mengikuti mobil yang mereka tumpangi dengan terang-terangan adalah tindakan konyol. Harusnya mereka menjaga jarak beberapa meter dari mereka tetapi mobil itu malah dengan demonstratif mengikuti mereka sehingga langsung ketahuan.