Arani berdehem sebelum Ia berbicara, "Amar, sejak kapan kau menyukai Zarina? " Kata Arani sambil menatap Amar dengan tenang tetapi bagi Amar seperti tatapan penuh intimidasi. Apalagi ditambah dengan tatapan Ali yang sangat tidak ramah. Amar benar - benar tidak mengerti. Apa yang sebenarnya terjadi dan salah apa sebenarnya Ia pada orang - orang. Mulai dari Nora, Ali, Nizam dan sekarang Arani.
"Sebenarnya apa yang terjadi ? Mengapa kalian semua kelihatannya tidak suka kalau Aku harus menikahi Zarina. Ada apa sebenarnya ? Jangan membuat Aku menjadi gila seperti ini ?" Kata Amar tampak tidak sabar.
"Kau seorang mata - mata yang sangat handal. Tidak ada rahasia yang tidak kau ketahui. Tetapi permasalahan di depan mata tidak tahu. Bagaikan pepatah. Kuman disebrang lautan tampak tetapi gajah dipelupuk mata tidak tampak" Kata Arani dengan sebal. Amar menjadi semakin mengerutkan keningnya di beri peribahasa oleh Arani.