"Mengapa Kau mengatakan hal itu kepadaku? Itu adalah hal yang sangat memalukan? " Arani berkata sambil berdiri mukanya merah padam. Terhadap Alena dan Cynthia Ia masih bisa menahan diri karena mereka adalah majikan Arani. Tapi terhadap Jessi Ia merasa sederajat sehingga Ia tidak bisa menyembunyikan kemarahannya.
Jessi yang menganggap bahwa persoalan yang sedang Ia bahas adalah hal penting dan bukan hal yang memalukan sehingga Ia menjadi tergagap saat melihat Arani marah. Dengan gemetar Ia segera bicara. "A..a..apanya yang memalukan? Aku anggap ini adalah persoalan biasa tetapi harus kusampaikan kepadamu. Me..mengapa kau jadi marah?" Kata Jessi sambil pucat pasi. Ia sekarang melihat Arani bagaikan monster yang datang dari dasar bumi dan siap menelannya dengan sekali telan.
"Aku tidak perduli tentang hal itu. Itu bukan hal penting. Bagiku dia ada disampingku dan akan setia sampai mati, itu sudah cukup." Kata Arani dengan murka.