Chapter 180: 180.

Aku membuka bekal makan siang yang dibawa Mama dan memakannya. Hmm, masakan Mama memang selalu enak seperti biasa.

Setelah menghabiskan makan siangku, Akupun beranjak dari sofa menuju ruangan di sebelah ruang kerjaku, ini adalah ruangn khusus yang dijadikan kamar tidur dan kamar mandi jika sewaktu-waktu aku lembur dan menginap di kantor.

Aku mengambil wudhu dan melaksanakan sholat Dzuhur sebelum kembali bekerja.

Setelah sholat, aku kembali ke sofa untuk meminum kopi yang belum kuminum tadi.

Saat menyeruput kopi itu, aku tertegun dengan rasanya, benar-benar menyegarkan dan menyirnakan penat yang kurasa karena tumpukan file itu.

Lumayan, pikirku.

Yah, setidaknya Sekretaris baru itu pandai menyeduh kopi.

Aku kembali menyeruput kopi itu. Semakin ku rasa, aku semakin menyukai rasanya yang pas. Pahit di awal namun menyisakan After taste yang lembut dan sedikit manis.