Download App
50% Cenayang Masuk ke Dunia Naruto / Chapter 40: Beberapa Tahun yang Lalu Elena dan Sasuke

Chapter 40: Beberapa Tahun yang Lalu Elena dan Sasuke

Setelah pertarungan yang lumayan lama karena menghabiskan beberapa BAB, sekarang Sasuke meminta Elena tentang cara bagaimana Elena dan Naruto bisa mendapatkan kekuatan sebesar itu. Sasuke masih menyadari tentang kontrol chakra yang sangat baik milik Elena dan Naruto, namun dia masih ingin tahu tentang jumlah chakra mereka berdua.

'Sasuke-kun ….' Sakura dengan risau menatap pada Sasuke.

Kakashi hanya memberikan tanggapan datar pada Sasuke. Dia sangat mengerti bahwa Sasuke sangat-sangat fokus dan terpaku pada tujuannya, jadi dia tidak menghentikan atau memberikan sarana. Ia menunggu saat Sasuke lebih berpikir dewasa dan mengetahui apa yang mungkin terjadi jika dia melakukan tindakannya.

Naruto diam saja dan memperhatikan apa yang akan kakak perempuannya lakukan untuk menghadapi pertanyaan dari Sasuke. Dia tidak ingin melawan Elena lagi kalau-kalau pendapat yang dikemukakannya berlawanan dengan kemauan dan rencana Elena

Bahkan setelah pertarungan ini selesai dan keputusan bahwa mereka akan dikembalikan ke akademi telah muncul dari Kakashi, Sasuke tetap saja menginginkan kekuatan. Dia sangat-sangat menginginkan kekuatan besar untuk mencapai tujuannya, yang pastinya bukan hanya menjadi seorang ninja.

"Hmm? Kenapa kamu ingin tahu tentang itu? Lagi pula ujian ini sudah selesai, 'kan?" tanya Elena sambil mengangkat alisnya.

"Apa kamu lupa? Kamu pernah memberitahu ini beberapa tahun yang lalu. Tentu saja aku sangat penasaran karena tidak pernah mendengarnya sampai sekarang," kata Sasuke berusaha mengingatkan Elena.

"Benarkah? Apa mungkin tentang … waktu itu?" Elena mendongak ke atas dan mulai mengingat-ingat kejadian beberapa tahun yang lalu.

Dia memiliki kemampuan Mnemokinesis yang memungkinkannya memiliki memori ingatan ektra besar dan mudah mengingat atau menghafal sesuatu. Namun ingatan Elena masih bisa menghilang jika dia ingin melupakan salah satu ingatan di dalam kepalanya, atau sesuatu itu tidak penting dan dia sama sekali tidak memiliki usaha untuk mengingatkannya.

---

Beberapa tahun yang lalu, saat malam hari.

Hari ini adalah malam yang tenang seperti biasanya. Elena sedang pulang dari tempat dia mengumpulkan naskah untuk novel barunya. Ia terlihat memiliki mata yang lelah dan lesu, seperti tidak memiliki motivasi hidup. Bukan berarti dia ingin bunuh diri, dia hanya merasa malas dan tidak ingin melakukan banyak kegiatan.

"Hah, aku sangat malas. Entah kenapa aku merasa seperti sia-sia hidup di dunia ini. Setiap hari aku hanya melakukan tindakan yang sama, hampir tidak ada perubahan. Apa kehidupan dunia ninja memang sedamai ini?" monolog Elena sambil berjalan di jalanan yang sepi.

Malam memang masih belum terlalu larut, bahkan tempat Elena mengumpulkan naskah masih buka. Hanya saja, Elena memilih untuk melewati jalanan sepi karena tidak suka keramaian. Itu adalah alasan murni mengapa Elena tidak memilih jalan yang ramai, dia tidak terlalu peduli dengan Kurama yang ada di dalam tubuhnya.

'Memangnya apa yang kamu harapkan dari dunia ninja?'

"Tidak banyak, sih, sebenarnya. Kupikir di dunia ini akan ada perang, genosida, masalah politik, penjarahan, pembunuhan, pemerkosaan, cinta terlarang, naga mengamuk, dan sebuah penyihir yang melemparkan kutukan pada sebuah desa. Aku tidak mengangkat kalau dunia ninja akan sedamai ini."

'Jila naga yang mengamuk aku tidak pernah melihatnya selama hidupku, tapi jika Bijuu yang mengamuk aku bisa menunjukkannya. Dan lagi, bukankah yang terakhir sangat aneh? Ini adalah dunia ninja, bukan sword and magic.'

"Lalu untuk yang lainnya?"

'Itu bukan destinasi wisata yang bagus, tapi harusnya kamu bisa menemukannya jika membaca buku tentang Desa mana yang sedang mengalami konflik.'

"Hah, baiklah, karena aku sedang malas, aku akan jalan-jalan sebentar. Biasanya jalan-jalan bisa menambah motivasi hidup seseorang."

'Apa hubungan antara semua yang kamu katakan dengan apa yang kamu lakukan?'

Sebelumnya Elena mengatakan berbagai hal tentang semua masalah yang mungkin terjadi di dunia ninja, namun yang terakhir dia malah membahas tentang rekreasi. Keduanya tidak memiliki hubungan yang kuat satu sama lain, dan lebih seperti berkebalikan.

*Tap!*

Elena langsung melompat ke suara atap rumah, kemudian dia melanjutkan ke atap rumah lainnya. Masih belum jelas ke mana ia pergi, tapi yang pasti dia terus bergerak di dalam senyap dan gelapnya malam.

Dia terus bergerak ke berbagai tempat tanpa tujuan yang gelap. Memandangi keramaian desa dari atas atap, Elena hanya melihat dengan datar sambil merasakan angin malam yang berhembus di luar jaketnya. Motivasinya tidak banyak bertambah, tapi ini lebih baik dari sebelumnya.

'Hoam! Apa kamu tidak ingin kembali, Elena? Aku yakin adikmu sudah menantikan makan malam darimu.' Kurama menguap karena mengantuk.

Malam hari semakin larut dengan beberapa rumah dengan lampu yang padam. Mengabaikan semua itu, Elena tetap lanjut melompat dari satu atap ke atap lainnya sampai beberapa puluh menit kemudian.

Memerlukan waktu yang lumayan lama, sekarang Elena berada di sebuah tempat dengan pepohonan lebat dan menutupi cahaya bulan. Beberapa shuriken bertebaran di tanah, karena seseorang yang melemparkan dan menggunakan Shuriken-shuriken itu.

Elena mengambil salah satu shuriken dan mengatakan, "Shuriken? Kenapa di malam hari seperti ini ada banyak Shuriken? Apa jangan-jangan ada Anbu yang bertarung di sekitar sini, ya? Tapi ini membentuk pola seperti seseorang menggunakannya untuk latihan." Dia menengok ke sekelilingnya, mencari-cari beberapa petunjuk yang mungkin didapatkan.

Yang dimaksud oleh Elena dengan pertarungan antar Anbu bukan Anbu yang berasal dari organisasi yang sama. Melainkan Anbu atau mata-mata dari desa lain yang datang ke Konoha, kemudian melakukan beberapa konfrontasi dengan Anbu Konoha. Selain itu, masih ada Anbu Root milik Danzo yang saat ini diwaspadai Elena.

*Kresek!* *Kresek!*

Semak-semak tiba-tiba bergerak, menciptakan sebuah bunyi pelan. Namun di dalam tempat yang sepi dan sunyi ini, suara itu dapat ditangkap telinga dengan sangat jelas.

"Hmm?" Elena mengalihkan pandangannya pada semak-semak itu serta memperhatikan apa yang muncul dari sana.

Terlihat Sasuke yang dengan muka cemberutnya muncul dari balik semak-semak. Tanpa perlu dicari-cari lagi, kita sudah dapat menebak bahwa dia sedang melakukan latihan malamnya di hutan ini, sendirian.

"Kamu! Apa yang kamu lakukan di dalam komplek Uchiha ini?" tanya Sasuke dengan tidak senang yang dapat dilihat dari wajah cemberutnya.

Uchiha Sasuke yang merupakan satu-satunya anggota Klan Uchiha yang selamat masih menganggap komplek Uchiha sebagai tempat yang penuh kenangan. Bahkan bila lokasi ini ditutup setelah pembantaian Klan Uchiha, Sasuke terkadang datang ke sini untuk sekedar latihan, sebab lokasi di tempat ini sangat sepi yang membuatnya cocok untuk berlatih.

"Komplek Uchiha?" Elena terdiam sebentar dan mulai mengingat-ingat jalur yang dia lalui ketika melakukan jalan-jalan malamnya.

Sebelumnya ketika Elena bergerak, dia memiliki kondisi pikiran kosong yang membuatnya sedikit tidak sadar dengan yang dilakukannya. Tanpa disadarinya, ia telah masuh jauh ke dalam komplek Uchiha dan terus masuk lebih dalam tanpa memperhatikan sekitarnya.

'Oh! Aku tidak sadar! Pantas saja perasaan di sekitar sini sangat sepi.'


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C40
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login