Chapter 92: Pasutri

Pasukan Istri maksudnya.

Aku sesekali hanya bisa mendengus kesal dibuatnya saat mama dan juga bunda terus saja berdebat masalah hal yang tidak perlu. Padahal biasanya saat berkunjung ke rumah kami mereka ada di jam-jam yang cukup konsisten maksudnya gantian begitu.

Namun sepertinya kali ini beda, bukannya berada di jam konsisten mereka justru datang bersamaan di saat kak Riki ada pertemuan dan mana mbak Nova sedang main karena bosan. Aku hanya bisa tersenyum malu saat mbak Nova mendengarkan perdebatan mama ini.

Mereka berdua, mama juga bunda sama-sama tak pernah memahami situasi dengan baik. Jika berkaitan dengan diriku maka mereka tak akan diam saja. Padahal ini hanya perkara kak Riki yang tak membantuku membersihkan rumah hari ini, lalu mengapa mereka heboh sekali?