Aku merasa terlalu dimanjakan saat ini, walaupun ketus sekali ucapan Refi akan tetapi dia tetap saja membantuku membersihkan debu-debu yang berterbangan di rumah ini. Dia bahkan tak ragu untuk mengganti gorden dan langsung mencucinya seolah-olah memang inilah rumahnya. Kata orang saat tiba-tiba berubah begini tandanya dia akan segera tiada, ya?
Puk!
Aku menepuk mulutku sendiri lantaran terus saja ngawur bicaranya. Padahal ini baru sore hari, belum ada setengah hari Refi di rumah kami atau mungkin saja sudah lebih. Dari cara bicaranya pada kak Riki tadi aku yakin bahwa adik iparku itu mungkin akan menghabiskan waktu lebih lama dari dugaanku. Jelas saja aku tak masalah, dengan adanya dia rumah kami bisa jauh lebih hidup lagi dan juga … mungkin saja aku tak lagi akan menyusahkan Nova.