Aku terbangun di siang hari. Benar-benar bukan hal yang baik, karena langsung mengalami pembukaan pertama? Argh, ini bahkan jauh lebih menyakitkan dari pada dugaanku sebelumnya.
Baru yang pertama, dan meski dari tadi Joo sudah mulai mengusap punggungku untuk meredam rasa sakitnya akan tetapi masih ada. Raisa bilang aku harus terus berjalan-jalan, tapi ini sungguh menyakitkan sampai berpisah darinya tak mampu rasanya diriku.
Sesekali aku hendak mengumpat tapi tatapan tajam Listia menghunusku saat ini. Kenapa sih mereka nggak membiarkan diriku pergi ke rumah sakit segera? Kenapa kami harus menunggu empat jam lamanya?!
Argh lama-lama aku mungkin akan segera menggila saat ini. Saat ini ras, teng! Pembukaan kedua.
Setelah satu jam lamanya kami menunggu akhirnya kembali pembukaan lagi. Sudah pasti Joo langsung kalang kabut padahal aku yang sedang menahan sakitnya saat ini.