"Syukurlah, aku lega mendengarnya. Itu artinya kau harus segera mengirimkan hadiah untuk keponakanmu, Larrenz. Aunty mana yang tak mengirimkan apa-apa untuk keponakannya? Sungguh kau itu tak pantas dicontoh, mengerikan!"
Begitulah yang aku katakan lima jam lalu, benar-benar baru lima jam yang lalu. Akan tetapi apa semua ini? Larrenz memang memiliki banyak teman yang berasal dari negara ini, akan tetapi tak pernah benar-benar terbayang di benak ini kalau koneksinya sangat bisa diandalkan. Bukan hanya barang-barang kecil saja, akan tetapi sepatu berlapis berlian pun didapatkan Larrenz dengan sekaligus seperti ini.
Astaga! Kepalaku mau meledak melihat ruang tamu yang penuh dengan barang pemberian Larrenz. Untuk boneka Teddy Bear dengan hiasan permata sudah aku taruh di samping Jae, yang lainnya masih berantakan. Hanya satu hal yang sangat aku syukuri saat ini, yakni fakta bahwa Joo sudah berangkat ketika semua barang-barang ini tiba.