Di tengah perjalanan operasi, Arista tiba-tiba merasakan kantuk. Denyut jantungnya pun menurun, membuat para medis mulai siaga.
"Mbak Arista, jangan tidur yaa. Dibuka matanya," ujar salah satu perawat. Dania mulai melihat ke arah wajah Arista. Terlihat matanya berkedip sering sekali. Mungkin anak itu sedang memaksakan dirinya untuk fokus.
"Arista." Dania mulai mengambil peran di sini. Dia akan mengajak Arista ngobrol terus supaya Arista tak jadi mengantuk. Bukan apa-apa, mengantuk di saat proses operasi sedang berlangsung bisa saja menandakan penurunan kondisi pasien dan bisa menyebabkan hal yang tidak-tidak.
"Kenapa kamu dulu setuju saya dengan kakak kamu?" Akhirnya, Dania memilih topik paling sensitif untuknya sendiri. Bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk seluruh perawat dan dokter anestesi yang juga jadi sahabatnya.