POV CIARA
Aku menghela napas dan memejamkan mata, tapi hanya ciuman itu yang bisa kupikirkan. Jadi ketika pintu depan dibanting hingga tertutup, aku tersentak kaget, tetapi menghela napas lega ketika melihat bahwa hanya Riana yang masuk dengan membawa tas belanja desainer di tangannya. Dia meletakkan tas di atas meja dan datang dan berdiri di depan aku.
"Apa yang terjadi padamu?" Dia bertanya, tapi kedengarannya lebih seperti sebuah tuntutan.
Aku menghela nafas dan memejamkan mata. "Leo ...."
"Jadi kamu benar-benar pergi?" Riana meminta untuk melihat aku melipat pakaian tadi malam dan memasukkannya ke dalam koper aku.
Aku tertawa getir. "Sepertinya aku punya pilihan." Aku menutup ritsleting koperku dan mendengus keras.
Riana menghampiriku dan memelukku erat, membuatku lengah, tapi aku segera memeluknya kembali.
"Aku minta maaf tentang kemarin." Dia meminta maaf.
Aku tersenyum mendengar permintaan maafnya. "Tidak apa-apa, aku tahu kamu tidak bersungguh-sungguh."