Senyum sinis Zalina lemparkan kepada Bian. "Aku datang karena aku harus berjuang untuk bertahan hidup, bukan untuk menarik perhatian kamu."
Kening Bian berkerut, "Tapi tidak perlu sampai mengorbankan diri kamu sendiri seperti ini."
Kali ini Zalina tertawa geli, "Aku harus berjuang untuk membiayai anakku. Aku masih dan harus tetap bertahan hidup untuknya."
Bibir Bian jadi kelu mendengar alasan Zalina. Dia tidak tahu kehidupan seperti apa yang sebenarnya Zalina jalani hingga harus berjuang seperti ini. Apapun itu, alasan Zalina membuat Bian jadi tertekan.
"Apa kamu sangat mengharapkan investasi ini?" tanya Bian, masih ingin memancing pernyataan Zalina.
"Tadinya iya. Tapi sekarang aku jadi ragu kalau pria tidak bertanggung jawab seperti kamu akan tetap menunaikan janjinya."
"Kenapa kamu berpikir seperti itu?"
"Karena kamu bersikap sangat baik pada perusahaan sainganku."
"Aku hanya ingin tahu kerja sama seperti apa yang ingin mereka tawarkan."