Chapter 105: Bertemu Rena

Sinar mentari semakin bersinar terang, lalu lintas semakin padat. Perkuliahan akan di mulai lima belas menit lagi, namun hingga kini ia tak kunjung sampai. Toyota Vios putih, yang dia kendarai bersama temannya terjebak macet. Kendaraan beroda dua menyalip, sana-sini dengan lincahnya tanpa memperdulikan perasaan yang lain. Yang terpenting bagi mereka, bisa sampai di tujuan walau badai menerjang.

Para pengamen, mulai mencari sesuap nasi dengan nantunan lagu yang tak berarti. Anak kecil di usianya masih belia, terpaksa turun ke jalan demi bertahan hidup. Keringat pun mulai bercucuran, sepasang kaki tak beralas menginjak aspal. Topeng badut berkolaborasi dengan para pengemis, mencari simpati demi bertahan hidup.