Chapter 127: Seratus Dua Puluh Enam

"Gimana perasaan lo?"

Aldi mengernyitkan keningnya saat mendengar ucapan Bella itu. Saat ini keduanya tengah berada di salah satu cafe di Jakarya. Aldi yang malas kerumah memaksa Bella untuk menemaninya. Dan sedari tadi, hanya keheningan yang menemani mereka. Aldi hanya melamun sembari mengaduk-ngaduk kopi di depannya. Dan tiba-tiba saja Bella bertanya demikian. Tentunya Aldi tidak mengerti apa maksudnya.

"Maksudnya?"

"Gimana perasaan lo sekarang?" tanya Bella. Bella merasa memang ada yang berbeda dengan Aldi.

"Bosan. Pengen cepat-cepat ke Bandung," kata Aldi.

"Bukan itu," kata Bella. "Tapi perasaan lo setengah tau Salsha dan Farel pacaran."

Aldi menghela nafasnya. Itu yang ia pikirkan sedari tadi. Apa yang ia rasakan saat melihat Farel menembak Salsha dan Salsha menerimanya. Aldi tidak merasakan apa-apa. Tapi yang pasti Aldi tidak suka melihatnya.

Aldi berdehem singkat. "Bukan urusan gue."