Chapter 109: Hanya Asumsi

Perempuan yang mengucir satu rambutnya di belakang itu terlihat tengah membereskan beberapa pot yang tak sesuai dengan posisinya. Beberapa kali ia melirik ke arah jam yang menempel di dinding, seolah-olah jika ia memalingkan wajahnya barang sejenak, maka jam akan berpindah dari tempatnya. Rencana yang harus ia selesaikan juga harus bisa tepat waktu, agar ia bisa segera bertemu dengan sahabatnya.

Setelah seluruh toko berhasil ia bereskan dan rapikan, ia langsung memasukkan uang toko dan ponselnya ke dalam tas. Tas itu ia cangklong dan ia pegang dengan erat, sebisa mungkin isi dari tas mungilnya tak sampai hilang.

Usai memesan ojek online langganannya, May berhenti di toko buah. Beberapa buah apel, jeruk dan pir menjadi pilihannya. Buah yang dibelinya kemudian ditimbang menggunakan timbangan digital, dan setelah dihitung nominal yang harus dibayarkan, May menyerahkan uang dengan nominal pas.