Pukul tujuh pagi di lapangan upacara telah ramai dengan para siswa-siswi yang sibuk dengan obrolan mereka. Bukannya membereskan barisan karena upacara akan segera dimulai, mereka malah asik berbincang sehingga membuat lapangan itu gaduh seperti di pasar.
Beberapa staf osis ikut turun langsung untuk membantu para guru membereskan barisan semua siswa dan siswi.
"tolong baris yang rapi!!" perintah salah seorang siswi yang cukup terkenal di kalangan kaum adam karena ia merupakan sekretaris osis yang sangat cantik. Semua orang memanggilnya 'Bidadari Sekolah'.
Bukannya baris dengan rapi, para siswa malah melihatnya terpesona bahkan ada yang menggodanya.
Karena mulai merasa emosi, akhirnya gadis cantik bernama lengkap Kanatta Rania Putri ini mulai bersikap tegas.
"kalau dalam lima menit kalian gak ikut baris, handphone kalian gue sita" ucap Rania tegas
"uhh bidadari cantik galak banget sihhh" ucap salah seorang siswa itu seakan menganggap ucapan Rania sebagai lelucon.
Karena tak tahu lagi apa yang harus dilakukan, Rania pun melambaikan tangannya ke belakang yang bertujuan untuk memanggil sang ketua osis, Rafly Guntur.
Tak lama setelah itu, Rafly pun datang. Dengan wajah kalem tapi tegas, ia mulai memerintahkan para siswa itu untuk ikut dalam barisan. Dan akhirnya mereka semua pun menurutinya.
Rania kembali memeriksa ke barisan yang lain. Satu pemandangan berhasil membuat kakinya kembali melangkah ke arah seorang cowok yang dengan sengaja membuang sampah bekas permen.
"ambil sampahnya!!" perintah Rania. Cowok dengan penampilan urakan, tidak memakai dasi dan topi, serta baju yang dikeluarkan itu membalikan badannya bingung karena merasa ada seseorang yang mengajaknya berbicara.
"ambil sampahnya!! Itu sampah lo kan? " perintah Rania lagi
"enggak" jawab cowok itu dengan entengnya kemudian kembali membelakangi Rania.
Rania yang mulai emosi hampir saja ingin memukul kepala cowok tengil yang ada di hadapannya kini. Namun karena upacara akan segera di mulai, ia pun hanya mengambil sampahnya kemudian pergi dengan rasa kesalnya.
Tiga puluh menit kemudian, upacara telah selesai. Semua murid bersorak untuk segera masuk ke kelas karena cuaca di pagi ini cukup panas. Dan dalam sekejap, lapangan itu sudah tidak berpenghuni karena semua murid telah memasuki ruangannya masing-masing kecuali para anggota osis yang masih stand by di sana untuk melaksanakan tugas selanjutnya yaitu melakukan rajia ke setiap kelas. Setelah di rasa, semua murid telah masuk ruangan, mereka pun mulai melaksanakan aksinya.
Rania dan Rafly berada di kelas 12 IPS 4, saat ini mereka sedang menggeledah tas dan melakukan rajia jika ada dari mereka yang membawa rokok ataupun benda-benda terlarang lainnya.
Rania mulai menggeledah tas milik cowok yang membuatnya kesal tadi pagi. Ia menatap cowok itu sinis sedangkan cowok itu hanya menatap Rania tenang sambil melipat kedua tangannya di dada.
"lo cuma bawa buku satu? " tanya Rania karena di dalam tas itu hanya ada satu buku
Cowok dengan nama Ali Ardian di nametag nya itu hanya menganggukan kepalanya santai.
"keluarin barang yang ada di saku celana lo!" perintah Rania. Dan Ali pun hanya menurutinya dan mengeluarkan handphone dan lima butir permen kemudian ia simpan di atas bangku.
"ini gue ambil" ucap Rania sambil mengambil kelima butir permen itu
"loh kok di ambil sih? Permen mah bukan masalah kali" protes Ali
"lo gak boleh makan kalau lagi belajar"
"daripada gue ngantuk mending makan permen kan. Udah sini balikin" Ali mencoba mengambil permen yang ada di tangan Rania. Namun Rania tak memberikannya.
"gak bisa. Ini gue sita. Gue bakal balikin nanti pas istirahat "
"lo tuh osis macem apa sih, kalau lo mau tinggal beli aja napa, permen juga murah harganya. Atau lo gak punya duit?"
Karena kesal, Rania pun memukul bahu Ali cukup keras.
"lo kira gue gak bisa apa beli permen? Pokoknya ini gue sita sampe jam istirahat " ucap Rania penuh penegasan. Lalu ia pun pergi karena Rafly telah mengajaknya untuk keluar dari ruangan itu.
Ali pun hanya menggelengkan kepala heran dengan kelakuan anak osis yang satu ini.
"apa yang di sita bro? Handphone lo? " tanya Aldo, temannya
"iya, apa? " tanya Aryo yang juga ikut penasaran
"tuh cewek ribet amat yah. Orang cuma permen doang di sita. Dasar osis aneh" gerutu Ali
Seketika kedua temannya itu langsung tertawa terbahak-bahak. Ali pun mengerutkan kening karena bingung.
"jadi yang di sita itu permen? Gue kira apa. Hahaha" ucap Aryo lalu kembali tertawa
"tapi dia cantik ya bro? " tanya Aldo kemudian
"cantik apanya? " elak Ali
"cantik lah. Dia tuh anak osis yang paling cantik. Iya kan, Yo? "
"yoi" jawab aryo menyetujui