"Mama—!" langkah Putra terhenti karena Mataya segera menahannya.
"Mau ke mana, Senior? Urusanmu denganku, bukan dengan ibuku. Lalu, aku sarankan kau diam saja untuk saat ini dan saksikan dengan tenang. Karena jika kau ikut campur, mungkin bukan tangan ibumu saja yang akan di pelintir oleh ibuku," ucap Mataya sambil tersenyum sinis.
"Hadirin sekalian, seperti yang kalian lihat sendiri dengan mata kepala kalian. Beberapa anggota Keluarga Gemmayel bersekutu dengan Menteri hukum untuk melakukan sabotase di pengadilan yang dilakukan oleh anakku tadi siang. Beruntungnya, Xabiru, selaku hakim utama di persidangan itu, tidak terpengaruh dengan tawaran kerja sama yang Menteri hukum berikan," jelas Louisa kemudian.
"Wah, benar-benar deh! Tidak tahu diri dan juga tidak tahu malu sekali mereka!" ucap salah satu tamu.