"Eyang Putri, mau makan apa?" tanya Ana dengan nada suara yang sangat lembut seperti biasanya.
"Apa saja, Nak." Sang nenek kemudian segera sibuk dengan aktivitas menyulamnya kembali.
"Baik, Eyang Putri. Tunggu sebentar ya, akan Ana ambilkan." Ana kemudian berniat untuk melangkahkan kakinya keluar dari ruangan sang nenek. Namun kembali terhenti saat sang nenek menahannya.
"Tunggu Ana. Apa Mataya dan Biserka belum juga pulang?"
"Belum, Eyang Putri. Mungkin sebentar lagi."
Sang nenek pun angguk-angguk mengerti. "Bagaimana dengan Viola?"
"Nyonya Viola juga belum sampai, Eyang Putri. Beliau mengatakan akan datang sekitar satu jam ke depan."
"Baiklah, aku mengerti. Kau bisa kembali mengerjakan tugasmu, Ana."
Ana pun menunduk hormat kepada sang nenek dan segera pergi mengundurkan diri dari hadapan sang nenek untuk menyiapkan makanannya.