'Ya, Tuhan! Apalagi bencana buruk yang akan keluar dari mulut busuknya itu?!' Mataya menggerutu dalam batinnya. Dia bahkan sampai menahan napasnya selama beberapa saat sampai Benvolio melanjutkan ucapannya kembali.
"Izin untuk apa, Nak? Katakanlah," tanya sang nenek tidak sabaran menunggu ucapan Benvolio yang menggantung dan juga belum selesai itu.
Setelah dirasa trik nya berhasil menarik perhatian si kepala jaksa tersebut dan juga sang nenek yang sudah menanyakan kembali maksud tujuannya, Benvolio segera melanjutkan kata-katanya yang sempat dibiarkan menggantung olehnya.
"Aku ingin meminta izin untuk pergi dan berjalan-jalan mengelilingi Kota Surabaya, Oma." Benvolio akhirnya menyelesaikan ucapannya yang menggantung.
Mataya lantas bernapas lega setelah mendengar ucapan Benvolio yang ternyata meminta izin untuk pergi mengelilingi Kota Surabaya.