Markas Utama CNY Company. Shanghai, China.
"Sudah siap, Taya?" ujar Ahmed bertanya pada Mataya, sahabatnya, dari luar ruangan.
"Ya, sudah." Pintu kemudian terbuka dan menampilkan sosok perempuan Maroko dengan dress hitam panjangnya. Perempuan itu sangat mempesona dan penuh wibawa dengan warna hitam. Sangat klop dan cocok untuknya.
Ahmed lagi-lagi terpukau dengan kecantikan Mataya, sahabatnya. Dia tidak pernah tidak takjub pada pesona kepala jaksa satu ini.
"Kau sangat cantik sekali malam ini, Taya." Tanpa sadar Ahmed memuji Mataya dengan begitu gamblang dan terang-terangan.
Mataya mengernyitkan keningnya, "Lalu malam sebelum-sebelumnya maksudmu aku tidak cantik?!"
"Ah, bukan begitu—"
"Ck, sudahlah. Cepat bantu aku," ucap Mataya cepat, memotong ucapan Ahmed yang belum selesai menjelaskan.