"Kenapa?" tanya Benvolio lagi sembari menghentikan kegiatan makannya sejenak.
"Ck, markas utamanya itu tempat dimana terdapat pusat semua informasi terkait pekerjaannya. Jadi setidaknya, kau harus mendapatkan undangan khusus yang dia berikan langsung padamu." Biserka menjawab sembari melahap kembali makanannya.
"Kalau begitu apa untungnya bagiku membantumu mendapatkan rekanmu kembali? Hanya merepotkan saja!" ujar Benvolio ketus dan menghentikan aktivitas makannya.
"Hei kau harus membantuku! Jika bukan karena kawanan mafiamu yang menghentikanku waktu itu, rekanku mungkin akan baik-baik saja sekarang dan semuanya tidak akan kacau seperti sekarang!" Biserka beranjak dari tempatnya dan menghampiri Benvolio.
Pavlo yang sedari tadi diam dan tidak ikut percakapan mereka, segera bergabung untuk menghentikan perselisihan yang terjadi diantara Benvolio dan Biserka.
"Maaf Biserka yang dikatakan Benvolio sepertinya benar. Apa untungnya bagi kami membantumu sampai sejauh itu."
"Ya, aku tidak lupa dengan perkataanku sewaktu di Mint malam itu untuk mencari rekanmu, dan aku sudah melaksanakannya. Walaupun aku tidak dapat menemukannya, setidaknya kau sudah tahu keberadaannya. Bukankah sudah cukup untuk menebus perkataanku padamu?" Pavlo mencoba memberikan Biserka penjelasan dan mencegah perselisihan diantara Benvolio dan Biserka berlanjut.
"Lagipula kesepakatanku dengan orang itu hanya untuk menjagamu sampai waktu yang ditentukan, tidak termasuk untuk mencari rekanmu!" sahut Benvolio ketus dan segera sibuk dengan laptopnya lagi.
Biserka sudah sangat bingung sejak awal di Mint saat Pavlo memberitahukan alasan menghalanginya. "Kesepakatan apa? Dan siapa yang membuatnya?" Dia mencoba menanyakan pernyataan yang ada dibenaknya itu.
"Apa maksudmu dengan kesepakatan? Siapa yang membuat kesepakatan denganmu untuk menjagaku? Dan apa kesepakatannya?" tanya Biserka mencoba mengungkapkan kembali rasa bingungnya.
"Ya Ben, aku juga penasaran dengan orang yang membuat kesepakatan denganmu itu." Ujar Pavlo yang juga penasaran dengan kesepakatan tersebut karena sejak Benvolio memberinya perintah untuk mengatur segala keperluan untuk misi di Shanghai ini saat Pavlo masih di Indonesia, Benvolio belum sempat memberitahukannya.
"Dia tidak memiliki nama. Dia biasa dipanggil dengan sebutan sebuah kode, dan kodenya adalah M. Dia menyebutmu sebagai rekannya dan mengenai kesepakatannya, tentu saja kesepakatan yang memberikanku keuntungan." Benvolio menjawab dengan jawaban yang sangat singkat dan tidak mendetail. Dia tidak berniat menjelaskan mengenai kesepakatannya itu dihadapan Biserka karena ini menyangkut misinya untuk menangkap 'sarang monster'.
Biserka yang mendengar sebutan yang diucapkan oleh Benvolio tadi teringat akan seseorang yang juga biasa dia panggil dengan sebutan M.
"M? Apakah dia Mr M? Dan bagaimana dengan profesinya?" tanya Biserka kembali memastikan orang misterius yang membuat kesepakatan dengan Benvolio untuk menjaganya.
"Aku tidak tahu pasti mengenai profesinya. Yang kutahu dia merupakan salah satu anggota dari 'sarang monster' yang dianggap berkhianat oleh organisasinya sendiri sehingga dia harus bersembunyi sementara ini." Jawab Benvolio.
Lalu tiba-tiba dia terpikirkan apakah Biserka juga mempunyai hubungan dengan 'sarang monster' karena pria misterius yang menelponnya, yang mempunyai kode M itu menyebut Biserka sebagai rekannya.
"Apa Anda tahu 'sarang monster'? Atau justru kau salah satunya?" tanya Benvolio memastikan identitas Biserka sebenarnya. Lalu dia pun langsung menodongkan pistolnya kearah Biserka.
Pavlo terkejut melihat Benvolio yang menodongkan pistolnya kearah Biserka dan mencoba menghentikannya.
"Oh ayolah Ben, dia belum tentu salah satu anggota dari organisasi itu. Lagipula kita masih bisa membicarakan ini semua baik-baik. Tolong tenangkan pikiranmu Ben, penyakitmu bisa memburuk nanti." Pavlo mencoba mengambil pistol yang ada di genggaman Benvolio, tetapi Benvolio lebih dulu menghindar dan mengeluarkan pistol satunya lagi dan mengarahkannya kearah Pavlo.
***
Roma, Italia kediaman keluarga besar Constanzo.
"Papà, perché ti fidi di più di quella persona? È solo uno sconosciuto! Perché ti fidi di lui più di tua figlia? (Papa, kenapa kamu lebih mempercayai orang itu? Dia hanya orang asing! Mengapa Anda mempercayainya lebih dari putri Anda?)" tanya Callista pada Papa nya, kesal dan cemburu karena Papa nya memilih untuk lebih percaya orang lain daripada percaya padanya.
"Papà non si fidava di lui più caro. Papà gli ha solo dato più apprezzamento per i suoi sforzi. (Papa bukan lebih mempercayainya sayang. Papa hanya memberinya apresiasi lebih atas usahanya)." Jawab Xavier tidak membenarkan ucapan anaknya.
"Se puoi dimostrare di essere anche qualificato e degno, papà farà sicuramente lo stesso con te proprio come papà ha fatto con lui. (Jika kamu dapat membuktikan bahwa kamu juga memenuhi kualifikasi dan layak, Papa pasti akan melakukan hal yang sama kepada kamu seperti yang Papa lakukan padanya)." Lanjutnya lagi sembari mengelus kepala Callista, putrinya.
Callista melepaskan tangan Papanya dari kepalanya dan berkata, "Non mi fido di te papà! Da quando lo hai adottato e lo hai reso il maggior azionista della nostra azienda di famiglia, non mi fido mai più di te! (Aku tidak percaya Papa! Sejak Anda mengadopsinya dan menjadikannya pemegang saham terbesar dalam bisnis keluarga kita, aku tidak pernah mempercayai Anda lagi!)"
Callista pun segera pergi meninggalkan Papanya sendirian karena tidak ingin berbicara padanya saat ini dan melanjutkan perdebatannya. Dia sudah cukup kesal sejak Papa nya mengadopsi seorang anak laki-laki keturunan Asia dan menjadikannya sebagai pemilik perusahaan keluarganya.
"Un giorno capirai cara. Papà vuole solo che tu impari dall'esperienza di Benvolio, il tuo fratello adottivo. Vedrai come funziona il mondo, tesoro. (Suatu hari nanti kamu akan mengerti sayang. Papa hanya ingin kamu belajar dari pengalaman Benvolio, saudara angkatmu. Anda akan melihat bagaimana dunia bekerja, sayang)." Xavier menghela napasnya dan bergumam pada dirinya sendiri. Dia ingin putrinya mengerti mengapa dirinya memilih Benvolio sebagai pemilik perusahaan keluarga dan alasan mengapa dia mengadopsi Benvolio sebagai kakaknya.
Xavier Constanzo merupakan seorang kepala keluarga, keluarga Constanzo. Dia merupakan pemilik asli perusahaan BCIF, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang finance global sebelum akhirnya semua sahamnya dia berikan kepada putra angkatnya, Benvolio. Dia hanya memiliki seorang anak perempuan tunggal dari mantan istrinya yang dulu berselingkuh dengan teman dekatnya sendiri. Dan kini dia mempunyai istri baru yang juga merupakan bibinya Benvolio. Dia menganggap Benvolio sama seperti anak kandungnya sendiri dan sangat menyayangi Benvolio layaknya sayangnya dia kepada putrinya.
Keluarga Constanzo sebenarnya masih memiliki banyak perusahaan selain BCIF dan juga banyak anak cabang perusahaan yang dikelolanya. Akan tetapi, perusahaan utama keluarga Constanzo adalah BCIF karena perusahaan itu memiliki laba bersih paling besar dibandingkan perusahaan lain dan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian di dunia. Karena hal ini pula yang membuat Callista, putrinya, tidak suka Papa nya memberikan perusahaan keluarga kepada Benvolio yang mana merupakan kakak angkatnya dan juga keponakan dari Mama barunya.
-bersambung-
***
*Note*
Halo semuanya! Apa kabar? Aku harap kalian baik-baik saja dan semoga hari kalian menyenangkan.
Mohon maaf sebelumnya, jika karyaku ini masih banyak kesalahan ataupun alur ceritanya yang tidak sesuai ekspetasi kalian. Namun, jika kalian mempunyai saran dan kritikan untukku ataupun karyaku jangan sungkan ya untuk memberitahuku di kolom komentar. Aku akan sangat berterimakasih kepada kalian^^
Aku juga ingin mengucapkan terimakasihku dengan setulus tulusnya kepada para pembaca yang setia membaca karyaku sampai di chapter 8 ini. Kuharap kalian tidak bosan dan menemaniku hingga akhir cerita ini^^
Aku akan berusaha semaksimalku untuk karya ini^^
Salam hangat
Chasalla
#Jadwal update: Sabtu & Minggu.