"Kau bilang apa tadi? Berhenti lakukan hal yang tidak aku suka? Bagaimana kalau kau salah menebak, Sayang? Bagaimana kalau aku suka melakukan hal ini? Lalu bagaimana jika alasan aku melakukan semua ini bukan untuk mendapatkan maaf darimu melainkan maaf dari diriku sendiri?"
Mataya terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa lagi untuk menjawab ucapan Louisa.
Louisa kembali mengembuskan desah napas beratnya. "Maaf harus membuatmu kecewa. Tapi aku melakukan semua ini bukan untuk mendapatkan maaf darimu, tapi karena aku mau melakukannya. Tidak lebih dari sekadar itu. Jangan terlalu menganggap tinggi dirimu, Sayang."
Mataya kembali menatap tajam Louisa sembari mengutuk dirinya sendiri di dalam benaknya. 'Dasar bodoh, Mataya! Dan lagi, kenapa wanita ini seperti membuatku berpikir bahwa aku sangat kepedean?! Lagipula siapa yang ingin diperhatikan oleh wanita kejam macam dirinya!'